Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

22 April 2011

Menentukan Cita-cita

sering dari kita bertanya-tanya ketika akan mengerjakan sesuatu, akan memulai dari mana dan apa yang akan dilakukan???. jika keadaannya demikian, makan segera tanyakan pada diri masing-masing individu mau jadi apa saya kelak??apa cita-cita saya??dengan kata lain kalian menginginkan menjadi apa dimasa mendatang. maka sudah pasti jawaban dari dalam diri anda akan bermacam-macam dan berbeda. karena kita sama-sama tahu dari masing-masing tujuan kita dimasa mendatang.
bahkan ada yang akan menemukan banyak jawaban atau lebih dari satu, namun bagi yang kurang memiliki rasa percaya diri, mereka akan berkata "aku tidak tahu mau jadi apa, aku tidak tahu cita-citaku apa". untuk kalian yang demikian, segera lah rubah hal itu. akan sangat lucu ketika kita menjalani kehidupan tidak memiliki sebuah cita-cita, selayaknya permainan sepak bola yang selalu memiliki tujuan untuk memasukan goal pada gawang. coba bayangkan ketika permainan itu tidak memiliki gawang, para pemain hanya akan berlari-lari tanpa tujuan yang jelas, saling tendang tak teratur. begitu pun dalam kehidupan, kita harus menciptakan gawang untuk mengegoalkan cita dan tujuan kita dimasa depan. maka dari itu jika kalian tidak memiliki arah yang jelas dalam menjalani kehidupan, kalian akan berlari-lari menghabiskan energi kalian sia-sia. apapun itu cita-citanya segeralah bentuk sebagai titik goal dalam hidupmu.

menurut buku "the art of loving" ada tiga tipe impian atau cita-cita:

  • impian yang masuk akal
cita-cita yang sifatnya dapat diterima dimasyarakat luas dan tentu banyak yang memilikinya. biasanya cita-cita ini didasari oleh pendidikan, keahlian, dan mampu memberikan suatu kebanggaan kepada keluarga. serta tidak jarang juga dilatar belakangi oleh lemahnya ekonomi, sehingga memotivasi diri untuk mengangkat derajat keluarga dari segi ekonomi. misalnya dokter, pengacara, politikus, dan lain sebagainya. hal ini bekerja berdasarkan pola dan aturan yang jelas dalam menjalaninya.
  • impian abu-abu
cita-cita yang sifatnya mengadu nasib atau tanpa didasari sebuah kerja keras dalam mewujudkannya. cita-cita semacam ini biasanya, dimiliki oleh orang-orang yang memiliki keinginan tinggi namun dengan kesadaran kerja keras yang lemah. seperti halnya orang yang menginginkan menjadi orang kaya lantaran kondisi ekonomi yang kurang mumpuni, namun dengan cara-cara yang dianggap pintas, seperti dengan lotre, ilmu hitam pesugihan, judi, dan lain sebagainya. cita-cita ini biasanya dimiliki oleh orang-orang yang suka menempuh jalan pintas, dan juga gemar dengan petualangan yang sifatnya tidak sesuai dengan norma-norma.
  • impian yang melayang-layang
cita-cita ini sifatnya mengandalkan kreativitas, memanfaatkan kemampuan diri dalam berkarier. seperti halnya impian yang ingin menjadi seorang penulis, pengusaha, seniman, dan lain sebagainya. pada umumnya masyarakat akan menyambut ini, dengan catatan karyanya berhasil. disisi lain masyarakat akan bersikap sinis, jika mereka menuai kegagalan. cita-cita ini pun kurang mendapat posisi dimata orang tua, dengan alasan kurang menjajikan, tidak ada kepastian dimasa yang akan datang. padahal cita-cita ini justru yang luar biasa, karena memang hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki pribadi kreatif, pantang menyerah, tegar, dan selalu bekerja keras. tidak hanya itu, pribadi yang memiliki cita-cita ini juga berani bereksperimen dalam menciptakan hal-kal baru, serta keberaniannya dalam menghadapi resiko mampu menciptakan sesuatu yang beda dan menarik.


nah, sekarang tentukan cita-citamu dan persiapkan segala sesuatunya untuk menjemput impian. agar cita-cita anda tidak mudah goyah (istiqomah) maka anda perlu melatih dan menggali potensi diri anda dengan banyak-banyak mempelajari dan jangan takut mencoba untuk cita-citamu itu. sering-seringlah berlatih dan mengasah diri anda dengnan hal-hal yang dapat mempertajam kecerdasan fikiran dalam menuai cita yang mapan dan kreatif.

0 komentar:

Post a Comment