terpudar berlahan genggaman
mengawang bersiap tersungkur
terjatuh pada gelap
harapanku seperti angin
tak tersentuh
namun nyata terasa
genggaman melemah
lunglai memudarkan kepal
kosong, kosong, kosong
kosong tanpa sesuatu mengisi
sedang isi lah yang menjadi harapan
dalam genggaman itu
"ini salah"
aku berteriak dalam tak berdayaan
"ini tak boleh terjadi"
kata penyadaran diri dalam paksa
terlahir berdasar ketakutan jiwa
takut yang luar biasa
gelisah, gundah
hati berbisik lirih mengungkap tanya
"apakah ini syirik??"
jika jiwakku takut
takut melihatnya meneteskan mahkota
dalam butiran air mata
namun bukan aku
yang mampu mencipta bahagia
dalam catatan hidupnya
hanya berharap untuknya
tetap tersenyum menyambut dunia
dengan cintanya, kasihnya
dan do'a serta cintaku
dari kejauhan sudut penat
september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi
dalam toples lembaran lama tetesan tinta
0 komentar:
Post a Comment