Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

01 October 2011

Untukmu Para Petinggi


untukmu para petinggi
yang rungu tapi tuli
hingga ta' mampu
mendengar tangis rintih kami

untukmu para petinggi
yang melihat tapi buta
hingga ta' mampu
memandang kesengsaraan kami


untukmu para petinggi
yang kian buncit membesar
hingga urung tuk ulurkan tanganmu
mengasihi kami atas busung lapar

untukmu para petinggi
yang mati nurani
hingga acuh atas kami
dengan mudah ingkari janji

dan untukmu. . .semua para petinggi. . .
dari kami rakyatmu sendiri
yang hidup tenggelam oleh air mata
tangisan ibu kami pertiwi

ini untukmu para petinggi. . .
yang mengaku sanggup membawa perubahan
sedang hukum kau gadaikankarena uang selalu kau dewakan

kami bosan kau kibuli
biar kami atur diri kami sendiri
akan kami rebut hak kami
dengan keyakinan kami sendiri

untukmu para petinggi
kami hanya ingin tegakan hak 
namun kalian anggap kami pembrontak
dan menyambut kami dengan letusan tembak

kami hanya berkunjung
meminta perlindungan
tapi kenapa kalian suguhkan kurungan
dan persilahkan kami menghadap tiang gantungan

kalian selalu berkoar keadilan bagi semua rakyat
tapi kalian tertawa melihat kami sekarat
siapa sebenarnya yang bejat???
dan siapa sebenarnya yang tidak faham akhlak???

katanya semua ini milik kita bersama
tapi kenapa kalian enggan berbagi
lupa kah atas kuasa Tuhan???
atau kalian juga ingin menjadi Tuhan???







september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi 
dalam toples lembaran lama tetesan tinta

0 komentar:

Post a Comment