negeri ini semakin lucu saja
wajah-wajah lapar seolah menjadi ciri has masyarakatnya
padahal negeri ini sesungguhnya kaya
kaya masyarakat, sumber daya alam, hingga budaya
mereka, yang duduk diatas semakin sibuk dengan spekulasi politiknya
janji-janji kampungan tak bermakna yang mematikan
keluar dari mulut para pemimpin berbisa
tumbal-tumbal bergelimpangan mati berlahan
lalu, dimana kekayaan kita
lautan, pegunungan, tanah subur, tambang, batu bara
semuanya hilang kawan
tertelan dalam jas mewah para petinggi
sebagai biaya transport jalan-jalan mereka ke luar negeri
atau sekedar belanja mobil mewah dan rumah gedongan
janji politikus negeri
hanya bualan omong kosong tanpa realisasi
petani akan selalu kehilangan lahan
buruh tetap dijadikan mesin
kemiskinan masih saja bercokol kuat
sebab pemimpin negeri hanya kumpulan orang bejat
september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi
dalam toples lembaran lama tetesan tinta
0 komentar:
Post a Comment