Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

12 November 2014

Karena Tuhan Tidak Bermain Dadu

Bukan salahmu, hanya aku terlalu cemburu.
Bukan salahmu, hanya aku terlampau takut akan perihnya kehilangan.
Pun bukan salahmu, hanya aku bergidik merapal asa dan rasa.

Batasan yang membuncah kini semakin dipertebal. Aku kehilangan jalur
menuju ketelanjangan untuk memahamimu.

Kau pasti tahu, takdir Tuhan tidaklah seperti permainan melempar dadu.
Karena kau pasti tahu, Tuhan tidaklah bermain dadu.

Suratan merupakan garis ketentuan yang sudah termaktub dalam kitab
kehidupan. Sekali lagi, Tuhan tidaklah bermain dadu.

Deret sajak yang pernah kita rapal bersama, masih selantang kala itu?
Mendadak pandanganmu bergeser dari rapih ke alim.

Dan memang benar, Tuhan tidaklah bermain dadu. Ini soal rasa bukanlah
tentang logika, pembanding hanya akan menjerumus pada ketersesatan
berpandangan. Karena cinta berbanding lurus dengan takdir Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment