Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

12 November 2014

Karena Tuhan Tidak Bermain Dadu

Bukan salahmu, hanya aku terlalu cemburu.
Bukan salahmu, hanya aku terlampau takut akan perihnya kehilangan.
Pun bukan salahmu, hanya aku bergidik merapal asa dan rasa.

Batasan yang membuncah kini semakin dipertebal. Aku kehilangan jalur
menuju ketelanjangan untuk memahamimu.

Kau pasti tahu, takdir Tuhan tidaklah seperti permainan melempar dadu.
Karena kau pasti tahu, Tuhan tidaklah bermain dadu.

Suratan merupakan garis ketentuan yang sudah termaktub dalam kitab
kehidupan. Sekali lagi, Tuhan tidaklah bermain dadu.

Deret sajak yang pernah kita rapal bersama, masih selantang kala itu?
Mendadak pandanganmu bergeser dari rapih ke alim.

Dan memang benar, Tuhan tidaklah bermain dadu. Ini soal rasa bukanlah
tentang logika, pembanding hanya akan menjerumus pada ketersesatan
berpandangan. Karena cinta berbanding lurus dengan takdir Tuhan.

Related Posts:

  • Lima Huruf Tanpa Definisi banyak yang mengatakan bahwa itu indah disisi lain beranggapan bahwa itu hanya sebuah omong kosong atau hasil rekayasa nafsu… Read More
  • Sajak Untukmu Kau hanyalah seorang perempuan sederhana kau berparas tak jauh berbeda dengan perempuan lazimnya agak manis dan cukup j… Read More
  • Deklarasi Hati gerak polah mu dalam kesederhanaan mengabarkan padaku arti istimewa kau yang sempat melesat singgah pada ranting-r… Read More
  • Mencumbu Purnama kau adalah permadani senja sebuah awalan cerita malam saat bintang bersenggama dengan awan dan saat rembulam mencumbu purnama… Read More
  • Sesatku Dibelantara Ilalang aku tertegun memandang pelataran ilalang yang tandus. disana,  bahkan kunang-kunang seolah enggan berpijar … Read More

0 komentar:

Post a Comment