Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

24 April 2013

Melanggar Data Wifi, Google Di Denda Regulator Jerman

Sumber Foto: DetikNet
Bagi para pegiat internet atau yang lebih akrab disapa komunitas maya (menurut saya saja sih), Google merupakan raksasa internet dengan berbagai kekayaan kontennya. Pasalnya, Google dengan mesin pencarinya merupakan sebuah gerbang dalam upaya memudahkan manusia.

Lewat mesin pencari tersebut, para pengguna internet semakin dimanjakan. Sebab, konten seperti apapun seolah dapat ditemukan oleh Google. Hanya dengan menuliskan sesuatu yang dicari lalu Google akan mengarahkan pada konten yang berkaitan. Hal tersebut juga yang kemudian berkembang serta membuat banyak orang menyebut perusahaan itu dengan sebutan Mbah Google.

Namun, pada Selasa (23/4/2013) kemarin. Google dikabarkan telah melanggar aturan perlindungan data Wifi Jerman. Akibatnya Google dikenai denda sebesar USD 189.230 oleh regulator Jerman. Dalam pemberitaan Online Detik.net menyebutkan bahwa denda tersebut dikenakan kepada Google sebab disinyalir kecurangan. Pasalnya, Google dianggap telah mencuri Data Wifi saat tengah mengumpulkan foto Street View.

Juru bicara regulator Jerman, Johannes Caspar menyebutkan, setidaknya data tersebut meliputi konten email, pasword, foto, dan chat protokol. Bagi Caspar, hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran terbesar terhadap aturan perlindungan data. Bahkan, menurut Caspar dalam hal ini mekanisme kontrol internal Google sangat gagal.

Tercacat, menurut yang dilansirkan oleh Bloomberg (23/4/2013) mobil raja internet tersebut yang digunakan memotret untuk street view di Jerman, tercatat mengumpulkan data Wifi sejak 2008 sampai 2010.

Hal yang dianggap Caspar merupakan pelanggaran terbesar dalam aturan perlindungan data ini, kembali dimunculkan setelah tahun lalu jaksa menjatuhkan kasus terkait pada Google.

Dalam beberapa tahun terakhir, Google juga dikenai saksi serupa oleh pemerintah Prancis dengan denda 10 Euro pada 2011 lalu. Bahkan kabarnya, Google juga banyak dimusuhi oleh regulator di berbagai negara, khususnya diwilayah Eropa.

Sementara dalam merespon isu ini, juru bicara Google Peter Fleischer membantahnya. Menurutnya, Google sama sekali tidak pernah melakukan seperti apa yang di tuduhkan. Baginya, Google tidak pernah menginginkan data tersebut, Google juga tidak pernah menggunakan atau melihat data yang terkumpul dari Wifi.

Meskipun demikian, nampaknya tidak berdampak pada kekuasaan Google dalam merajai dunia internet. Pasalnya pada 17 April kemarin, Google tengah merilis Google Glas atau yang disebutnya Kacamata Pintar. Dalam hal ini Google juga menginginkan kacamata pintarnya dapat didukung beragam aplikasi yang dapat membuat Google Glas semakin menakjubkan.


0 komentar:

Post a Comment