kenapa anda ingin menjadi seorang penulis??
kalimat tanya itu hampir tiap hari ada yang mempertanyakan pada ku, entahlah aku pun tidak begitu tahu tentang maksud mereka mempertanyakan hal itu padaku. semoga memang bertujuan baik dan merupakan sebuah do'a buatku. tulisan kali ini masih berkaitan dengan tulisan-tulisan sebelumnya yang sedikit menyinggung tentang cita-cita.
setiap kali aku mendapatkan pertanyaan itu, maka selalu jawaban sama ku berikan. selayaknya saat aku membaca sebuah buku, entah itu cerpen, novel, puisi, sejarah, aku selalu mendapatkan pengetahuan. begitu pun alasan kenapa aku ingin menjadi seorang penulis. karena bagiku menulis itu merupakan sebuah obat jiwa kala aku sedanng dilanda keresahan, bingung, bahkan ketika aku sudah berada dipersimpangan putus asa. aku akan kembali bangkit, aku akan kembali melangkah maju, menyusuri kehidupan dengan berjuta harapan besar yang ku kantongi.
terlebih kehidupan nyataku yang begitu mmembosankan, penuh munafik, bahkan teramat kejam. membuatku seolah ingin segera beranjak meninggalkan itu semua. ingin ku alihkan dalam dunia yang aku ciptakan sendiri, yakni dalam tulisan yang menjadi harapanku kini. karena bagiku, lewat menulis aku mampu menjadi diri yang dihargai. aku merasa lebih hidup dengan nyaman, damai, dan selalu indah, mekipun itu sebuah duka. aku juga mampu menciptakan alur yang meliuk indah selayaknya senja, menciptakan tokoh yang tegar selayaknya karang, dan aku mampu menghilangkan kemunafikan yang selama ini ada dalam kehidupan nyataku.
dengan menulis aku mampu menciptakan semangat baru kala aku sedangn dilanda asa yang luar biasa. aku mampu mengatakan kejujuran hati kala aku sedang dipaksa bungkam. sungguh sebuah harapan yang besar dalam hidupku, dan aku hanya ingin menciptakan sebuah manfaat dalam kehidupanku. berbagi kesedihan dengan indah, berbagi kebahagiaan dengan untaian mesra. semacam melayang tinggi saat ada yang membaca tulisanku dan berkata "indah sekali". masyaAlloh...
serasa bergetar jiwaku ini, ketika ada yang rela berbagi dengan ku, menyanyikan lagu-lagu cinta dengan gumam sederhana. sungguh aku tak mengharapkan pujian atas tulisanku, namun aku mengharapkan tulisanku memiliki manfaat untuk bisa merubah seseorang menjadi lebih baik. membuat sikecil terinspirasi menciptakan mimpi-mimpi, tanpa takut, tanpa ragu, dan selalu semangat meraihnya.
aku hanya ingin seperti ikan dilautan, dengan bebas berenang tanpa mengenal lelah. dan yang pasti mereka tak mengenal sunyi serta sepinya malam. aku juga ingin seperti burung yang terbang diatas sana, mengamati dunia kehidupan dengan luas, selalu mendapatkan keindahan saat memandang alam dari kejauhan. seperti itulah yang ku rasakan saat menulis, indah dalam menyusuri makna, begitu menggoda ide dalam menciptakan sebuah karya. selayaknya remaja yang ingin membahagiakan orang tua, aku juga begitu berharap akan hal itu, begitu menginginkan ibu dan ayahku memahami keinginanku ini, dengan impian menjadi seorang penulis.
menjadi kan keluh sebagai ramuan indah untuk dibaca, menjadikan cerita air mata sebagai lautan biruyang menggetarkan jiwa saat membaca, menjadikan keputus asaan sebagai awal untuk bangkit melangkah maju saat dibaca, dan masih banyak kisah tulisan yang menjelma dalam hati ini. hanya satu yang melopori itu, membaca sebuah tulisan. karena itu bagiku, menulis tidak kalah nikmat dengan membaca, menulis tidak kalah indah dengan senja yang memerah redup. menulis juga tidak kalah menarik dengan petualangan saat menyapa alam. karena itu aku sangat mengharapkan pada jiwaku sendiri, agar mampu mencipta semua itu melalui menulis.
selayaknya cahaya lilin yang berada ditengah kegelapan, dengan terjangan angin dan badai. sekuat tenaga sang lilin tetap mempertahankan cahayanya untuk tetap menyala. meskipun tidak ada apa-apanya dengan sinar mentari, ataupun bulan, serta bintang-bintang, dengan keyakinan yang kokoh lilin bertahan, dan ia pun akan mampu menerangi gelap meski hanya sebagian sudut. terlepas dari kekejaman malam saat bercerita sunyi dan sepi, lilin mampu mencipta kehangatan dan pencerahan dengan gaya yang ia punya. begitu juga aku saat ini, ingin seperti lilin itu untuk terus mempertahankan cahayanya ditengah badai, dan mencipta manfaat walau hanya sedikit, karena tidak mungkin sang lilin mengalahkan terangnya mentari.
sekecil apapun, harapan itu akan tetap ada dan nyata disini, direlung hati dan jiwa. harapan sang lilin kecil, harapan sang insan yang kerap mendapat caci, harapan sikerdil yang sering kali mendapat tertawaan, karena mimpiku nyata, karena keinginanku menjelma, karena keresahanku menginspirasi, dan karena aku "ingin menjadi seorang penulis".
0 komentar:
Post a Comment