jika berbicara cinta, sahabat, dan juga kebencian, atau bahkan musuh. pasti tidak lepas dari kisah cerita kehidupan didunia. tentu semua itu memiliki kadar masing-masing, baik dalam manfaat atupun celaka yang akan terlahir dari berbagai hal dalam kehidupan. tidak jarang banyak keluhan-keluhan yang mengaung dalam setiap hembusan nafas sang manusia, dan banyak juga seruan-seruan syukur dalam setiap tetesan keringat atas sebuah hasil dari kesungguhan berusaha. semuanya turut andil dalam cerita kehidupan dengan setia. masalah mungkin merupakan salah satu faktor yang paling sering disebut-sebut sebagai penyebab adanya keputus asaan, dan ini terjadi dalam berbagai kalangan, dari anak kecil sampai oarang dewasa, bahkan orang yang sudah tua renta.
pada realitas sekarang, seringnya bermunculan tentang kebiadabpan etika prilaku seseorang pada layar televisi atau pada majalah, serta surat kabar, tentang berbagai kasus, dari pencabulan sampai pada pembunuhan mutilasi. meskipun sering kali terungkap dan hanya dengan dalih gangguan jiwa dari sang pelaku, entah apa kebenarannya yang ada, gangguan jiwakah???atau apakah??? semua masih tetap menjadi samar, apakah memang benar adanya gangguan jiwa, atau mungkin lebih tepat dikatakan depresi atas permasalahan yang ditanggung oleh sang pelaku yang begitu berat. belum lagi permasalahan-permasalahan kehidupan remaja yang sering kali mendewakan cinta, hingga berujung pada perselisihan atau bahkan pembunuhan antar golongannya sendiri. kebebasan dalam gaya hidup remaja juga kian kerap menjadi-jadi, sex, alkohol, sudah menjadi bumbu-bumbu wajib dalam melewati hari-hari.
Norma-norma agama sudah tidak berlaku, akhlak sudah mati bersama hasrat birahi, lantas apa yang tersisa didalamnya???kebanggaan???kebanggaan akan sebuah kebobrokan, yach itu mungkin yang masih tersisa, semakin bejat berarti semakin bangga mengakui dirinya. itulah yang terjadi dalam gaya hidup mereka. belum lagi permasalahan-permasalahan ekonomi dalam kehidupan sebuah keluarga, dapat dilihat banyaknya kasus-kasus pencurian yang beralaskan ekonomi keluarga, atau penemuan-penemuan mayat akibat minum racun serangga dan gantung diri dalam rumahnya sendiri, dengan alasan yang sama, yakni ekonomi.
KDRT yang kian memenuhi pemberitaan pada media juga masih dengan alasan okonomi. semua permasalahan yang cukup berentet, dan entah yang mana akar dari semua itu, adakah yang salah dalam kehidupan ini???sehingga banyak melahirkan kesalahan-kesalahan yang baru. ataukah ada sebuah sistem yang tidak sesuai dalam penerapannya sehingga membuat kehidupan menjadi memutar 180 derajat pada negatif, sistem yang memang menuntut pada kesengsaraan kehidupan manusia yang hidup dalam semesta alamnya sendiri.
Sehingga manusia harus saling membunuh antar saudara demi bertahan hidup, dan serta harus saling mencuri, yang pada dasarnya adalah kepunyaan mereka sendiri, sungguh ironis jika memang seperti itu adanya. ataukah memang ini merupakan sebuah kebenaran yang mulai terkuak oleh keadaan atas tanda-tanda sebuah akhir dari kehidupan didunia. dan juga ini merupakan permasalahan yang dihadirkan oleh Tuhan atas murkaNya terhadap kelakuan manusia yang tidak menghargai kehidupan.
namun, itulah kehidupan. seperti yang kita tahu dalam pewayangan, seorang dalang tidak mungkin menjalankan wayangnya tanpa lakon yang akan memperbaiki kerusakan dalam cerita pewayanngan tersebut, begitu sebaliknya pasti sang dalang juga akan memunculkan tokoh-tokoh pengrusaknya. karena dimana ada kerusakan, ketimpangan, bahkan penindasan, disitu pasti bakal bermunculan tokoh pembebas atau sosok yang akan mengembalikan keadaan, entah itu kelompok ataupun personal. sekarang semua tergantung diri kita yang sudah mengetahuinya, apakan kita akan menunggu tokoh tersebut??sedang rakyat sudah tercekik. atau kita yang akan ada dalam tokoh tersebut untuk membawa pada perubahan. sekarang renungkanlah jutaan rakyat menunggumu untuk ikut berjuang.
pada realitas sekarang, seringnya bermunculan tentang kebiadabpan etika prilaku seseorang pada layar televisi atau pada majalah, serta surat kabar, tentang berbagai kasus, dari pencabulan sampai pada pembunuhan mutilasi. meskipun sering kali terungkap dan hanya dengan dalih gangguan jiwa dari sang pelaku, entah apa kebenarannya yang ada, gangguan jiwakah???atau apakah??? semua masih tetap menjadi samar, apakah memang benar adanya gangguan jiwa, atau mungkin lebih tepat dikatakan depresi atas permasalahan yang ditanggung oleh sang pelaku yang begitu berat. belum lagi permasalahan-permasalahan kehidupan remaja yang sering kali mendewakan cinta, hingga berujung pada perselisihan atau bahkan pembunuhan antar golongannya sendiri. kebebasan dalam gaya hidup remaja juga kian kerap menjadi-jadi, sex, alkohol, sudah menjadi bumbu-bumbu wajib dalam melewati hari-hari.
Norma-norma agama sudah tidak berlaku, akhlak sudah mati bersama hasrat birahi, lantas apa yang tersisa didalamnya???kebanggaan???kebanggaan akan sebuah kebobrokan, yach itu mungkin yang masih tersisa, semakin bejat berarti semakin bangga mengakui dirinya. itulah yang terjadi dalam gaya hidup mereka. belum lagi permasalahan-permasalahan ekonomi dalam kehidupan sebuah keluarga, dapat dilihat banyaknya kasus-kasus pencurian yang beralaskan ekonomi keluarga, atau penemuan-penemuan mayat akibat minum racun serangga dan gantung diri dalam rumahnya sendiri, dengan alasan yang sama, yakni ekonomi.
KDRT yang kian memenuhi pemberitaan pada media juga masih dengan alasan okonomi. semua permasalahan yang cukup berentet, dan entah yang mana akar dari semua itu, adakah yang salah dalam kehidupan ini???sehingga banyak melahirkan kesalahan-kesalahan yang baru. ataukah ada sebuah sistem yang tidak sesuai dalam penerapannya sehingga membuat kehidupan menjadi memutar 180 derajat pada negatif, sistem yang memang menuntut pada kesengsaraan kehidupan manusia yang hidup dalam semesta alamnya sendiri.
Sehingga manusia harus saling membunuh antar saudara demi bertahan hidup, dan serta harus saling mencuri, yang pada dasarnya adalah kepunyaan mereka sendiri, sungguh ironis jika memang seperti itu adanya. ataukah memang ini merupakan sebuah kebenaran yang mulai terkuak oleh keadaan atas tanda-tanda sebuah akhir dari kehidupan didunia. dan juga ini merupakan permasalahan yang dihadirkan oleh Tuhan atas murkaNya terhadap kelakuan manusia yang tidak menghargai kehidupan.
namun, itulah kehidupan. seperti yang kita tahu dalam pewayangan, seorang dalang tidak mungkin menjalankan wayangnya tanpa lakon yang akan memperbaiki kerusakan dalam cerita pewayanngan tersebut, begitu sebaliknya pasti sang dalang juga akan memunculkan tokoh-tokoh pengrusaknya. karena dimana ada kerusakan, ketimpangan, bahkan penindasan, disitu pasti bakal bermunculan tokoh pembebas atau sosok yang akan mengembalikan keadaan, entah itu kelompok ataupun personal. sekarang semua tergantung diri kita yang sudah mengetahuinya, apakan kita akan menunggu tokoh tersebut??sedang rakyat sudah tercekik. atau kita yang akan ada dalam tokoh tersebut untuk membawa pada perubahan. sekarang renungkanlah jutaan rakyat menunggumu untuk ikut berjuang.
0 komentar:
Post a Comment