Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

30 July 2011

Manfaat Menulis Catatan Harian

Dalam diri setiap penulis, pasti memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Tentu sesuai jati diri bahasa yang dikuasai oleh penulis tersebut. Dan keunikan lainnya dalam gaya penulisan yakni terjadi pada jalur/spesifikasi penulisan, para penulis fiksi misalnya. Banyak penulis yang begitu handal dalam penulisan fiksi, namun amat sangat merasa kesusahan ketika menulis tulisan diluar fiksi alias dengan gaya yang formal. Skripsi misalnya. Sedangkan di lain sisi, banyak orang yang merasa amat sangat kesusahan untuk menuliskan fiksi dan dengan santai mampu menuliskan tulisan dengan formal. Namun diantara keunikan tersebut, ada satu gaya penulisan yang semua orang mampu menulisnya, yah...catatan harian.

Seperti namanya yang akrab di sapa dengan sebutan cacatan harian, tentu sudah sepatutnya merupakan bentuk dokumentasi dari kejadian-kejadian sehari-hari. Meskipun banyak yang melakukannya pada momen-momen tertentu saja/hal-hal yang dianggap perlu dicatat. Mulai dari buku yang digunakan sebagai wadah catatan harian pun beragam, dari buku tulis biasa sampai model buku kecil yang bersampul gambar/motif. Dan dalam penulisan catatan harian sendiri beragam, dari sekedar tulisan biasa hingga yang bermodel puisi dan tentu banyak lagi.

Catatan harian sangat bagus sebagai bentuk melatih kreativitas dan memperkaya bahasa serta ide, baik dalam penulisan formal maupun penulisan fiksi. Dalam bukunya, Lilis Nuhwan Sumuranje mengemukakan ada beberapa manfaat penulisan catatan harian bagi penulisan secara umum. Antara lain:
  • Lancar Menulis
Banyak yang mengalami kemandegan saat menulis, hanya karena menganggap tulisannya kurang menarik. Hal semacam ini biasanya disebabkan terlalu terpaku pada satu teori, dalam artian selalu bercermin kepada penulis-penulis yang memang sudah hebat. Dan ketika logika dipaksakan untuk itu, ide yang di gagas pun mengalami kebuntuan tanpa penuangan dalam bentuk tulisan. 

Dengan adanya catatan harian, diharapkan mampu menjadi sebuah wadah pelatihan kreativitas/metode untuk melancarkan menulis. Seperti yang sudah kita bahas diatas bahwa catatan harian lazimnya ditulis setiap hari, semakin sering menulis tentu juga akan semakin lancar dan merasa enteng pada saat kita menulis buku ataupun penulisan lainnya. Yang paling utama dalam menulis adalah sering-sering mencoba untuk menulis.
  • Melatih Kejujuran
Pada catatan sebelumnya, pernah saya singgung tentang kejujuran dalam sebuah tulisan itu lebih nyata keberadaannya dari pada dalam nyata. Karena itu lah semakin sering catatan harian ditulis, maka semakin membawa diri pada kejujuran. Banyak hal yang kadang tidak mampu terucapkan bibir dalam kehidupan ini, dan lebih memilihnya mengatakan lewat tulisan (catatan harian). Banyak kejadian ini sering kita jumpai, karena dalam catatan harian biasanya tertuliskan sebuah catatan yang merupakan privasi. Dari sana lah catatan harian mampu menjadi media untuk melatih kejujuran diri. Semakin sering menulis dalam catatan harian, berarti semakin sering kita berusaha untuk jujur pada diri kita.
  • Penumpahan Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, yang namanya masalah tentu tidak akan mampu terhindarkan dari hadapan kita semua. Dan kebiasaan manusia dalam menghadapi masalah yang dihadapi adalah berbagi dengan teman, sahabat, orang tua, atau orang-orang tertentu yang dianggap mampu memberikan sebuah solusi. Namun pada saat hal itu dilakukan, kadang respon yang di dapat justru berbeda dengan harapan alias mendapatkan ejekan atau hal lain yang tidak kalang menjengkelkan.
Dari pengalaman tersebut, catatan harian dianggap lebih mampu mengerti sebagai wadah untuk penumpahan masalah. Meskipun belum tentu mendapatkan solusi, namun mampu melegakan fikiran setelah menumpahkannya dalam catatan harian. Karena itu kebanyakan catatan harian merupakan bentuk peluapan emosi atau sekedar pelampiasan kekesalan pada hal tertentu. 
  • Media Muhasabah
Setelah kita aktif dalam mencatat sebuah kejadian-kejadian penting atau hanya sekedar pelampiasan amarah dalam catatan harian. Sesekali buka lah kembali, dan baca lah sebagai bentuk pengamatan ulang pada hal yang sudah kita lakukan selama beberapa hari. Dari sana kita bakal menemukan kekurangan ataupun hal negatif yang sudah kita perbuat. Tentu sebagai bahan refrensi merubah diri menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Bukan kah yang kita catat tadi dalam catatan harian merupakan sebuah kejujuran dan masalah-masalah kita. Jadi perlu adanya tinjauan ulang tentang apa yang sudah kita lakukan dan seperti apa manfaatnya bagi kehidupan kita kedepan. Lalu perbaikilah yang belum baik, dan pertahankan yang memang sudah baik dalam prilaku kita.
  • Titipan Ide
Selain itu semua, dalam catatan harian juga pasti ada ide kita yang sempat tertunda atau memang kesengajaan kita dalam mencatatnya hanya sepenggal saja atau yang dianggap penting. Dan dapat kita buka kembali dan membacanya, agar dapat kita kembangkan menjadi sebuah karya. Mengembangkannya menjadi sebuah karya adalah bukan hal yang tidak mungkin. Mengingat keterbatasan memori akal kita, karena itu catatan harian merupakan salah satu wadah untuk menitipkan ide kita sementara, agar suatu saat dapat kita kembangkan menjadi paragraf-paragraf yang bermanfaat.
  • Romantisme Sejarah
Setiap orang tentu memiliki cerita tersendiri dalam menjalani kehidupan. Dan perputaran waktu yang akan terus berulang menunjuk masa, tidak akan mampu kita untuk menghentikan itu. Sebuah catatan harian, akan selalu merekam setiap kejadian yang kita alami. Dari asam, getir, pahit, manis, suka cita, canda tawa, tangis, tawa, semuanya. Mampu terekam oleh sebuah catatan harian, dan saat waktu telah mengubah masa kini menjadi silam. Bukalah dan bacalah kembali catatan harian itu, setiap alenianya akan mampu menggoreskan senyuman pada bibir kita. Karena saat itu lah kita menyadari ada romantisme sejarah panjang yang kita lewati, al-hasil senyum-senyum sendiri saat membaca catatan harian sendiri.

Pergulatan waktu, tentu bukan menjadi hal yang tabu dalam telinga kita. Jika hal itu kita yakini merupakan rahasia Illahi. Entah seberapa banyak yang akan kita mampu tuliskan dalam catatan harian kita itu bukan menjadi persoalan, yang terpenting tulis lah. Karena tumpukan-tumpukan cerita kita dalam sebuah catatan harian, merupakan sebuah penyimpanan tentang segala kejadian yang kita alami. Dan membacanya kembali pada kurun waktu yang lama terlampaui, maka akan menjadi sebuah romantisme sejarah kehidupan kita selama ini. Percaya lah, lewat catatan harian kita, akan mampu memberikan segala macam manfaat bagi kita dan kehidupan kita.

"Perjalanan akan terus menjadi milik langkah, dan jejak akan selalu menjadi sebuah bekas dari pencarian tapak. Melangkah lah, dan suatu saat nanti, lihat lah jejak dari tapak langkah kita, akan ada banyak hal yang mampu mengguratkan senyum dalam bibir, meski saat itu langkah kita telah letih tercabik usia yang senja menua"

4 comments:

  1. "Perjalanan akan terus menjadi milik langkah, dan jejak akan selalu menjadi sebuah bekas dari pencarian tapak. Melangkah lah, dan suatu saat nanti, lihat lah jejak dari tapak langkah kita, akan ada banyak hal yang mampu mengguratkan senyum dalam bibir, meski saat itu langkah kita telah letih tercabik usia yang senja menua"

    cukup menyentuh...hmmmm

    ReplyDelete
  2. ya aku setuju sama postingan diatas. Terutama poin "melatih menulis". Menulis juga sama dengan berbicara, hanya dalam bentuk mencatat.

    ReplyDelete
  3. hahaaaaa terimakasih telah mampir.. :)

    ReplyDelete
  4. @samudra---->> sebelumnya terimakasih telah mampir. yups dalam upaya belajar menulis hal yang paling penting adalah memulainya, apapun bentuk tulisannya...

    ReplyDelete