Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

25 September 2011

Pesan Bulan & Bintang


malam....
engkau begitu ngotot memperbudak sunyi
untuk selalu ada melayanimu kala engkau merajai gelap
namun bukanlah engkau yang seharusnya berkehendak
karena esok pagi menerpa
menutup semua ceritamu dan memulai siang

bulan....
ambisimu luar biasa
tak henti tanpa bosan tuk kembali
menyombongkan wujud kesempurnaan
meskipun itu hanya sekali dan proses perjalanan
karena engkau tak mungkin bersanding dengan matahari

bintang....
engkau memang terlihat indah dengan teman-temanmu
mendominasi langit kala pancaran berkilau

namun bukankah berbagi itu indah

memberikan sedikit ruang kesempatan kepada kunang-kunang
untuk turut menari diantara kalian
meskipun kecil diantara kalian yang terlihat tidak begitu besar
karena suatu saat engkau pasti akan tergeser kemendungan
tergantikan air tanda hujatan dan mafaat

hujan, , ,
jangan sombong dengan derasmu
karena cerah akan selalu menghilangkanmu
menjadikan kisahmu sebagai keluh kesah yang telah usai
dengan genangan air yang telah surut

dan engkau cerah, , ,
jangan bangga dengan keberhasilanmu
karena mendung akan selalu menjadi awal
sang hujan kembali bercerita
membuatmu nampak cemberut tanpa semangat
serta putus asa

dan semua yang masih sombong, , ,
tepiskanlah dari dirimu
karena kalian hanya secuil yang terlahir dari kesombongan
kesombongan yang memang pantas sombong
dengan kekuasaanNya yang sangat Maha







september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi 
dalam toples lembaran lama tetesan tinta

0 komentar:

Post a Comment