perjalanan waktu dalam melipat masa ke masa
semakin membuat fikirannya
bekerja melampaui rasional
bangunan struktur logika yang semakin asal
membuat semua di jadikan label halal
yang di kasih kepercayaan
justru berbangga dan sok jagoan
kadang, memasang wajah model orang budiman
padahal ambisinya hanya untuk melakukan perluasan
membuat kerakusannya menjadi sifat yang ditonjolkan
bahkan nuraninya mati terkubur oleh ambisinya yang merugikan
janji bukan lagi menjadi daya tawar untuk ditepati
melainkan ajang perlombaan mengemis simpati
kedudukan sebagai pemimpin bukan lagi mengayomi
melainkan telah di alihkan menjadi alat menggerogoti
sungguh semakin semrawut tanpa penjelasan
bahkan Tuhan dihadirkan sebagai jembatan kepentingan
serta sesekali Dia pun di perjual belikan
untuk kepentingan perluasan
tentu saja, oleh mereka yang pintar memasang wajah orang budiman
ada apa dengan tatanan struktur berfikir manusia
kehidupan kah yang telah binasa
atau sesungguhnya kematian dalam hidup yang nyata
tapi bukan kehidupan kedua setelah kematian menyapa
karena sungguh sangat jauh berbeda
september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi
dalam toples lembaran lama tetesan tinta
0 komentar:
Post a Comment