Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

23 October 2011

Dua Harapan


melaju melangkah
menuju ujung jalan depan
disana ada harapan baru
yang sempat menyapa

namun langkah kembali terhenti
dalam titik tengah keduanya
berbalik
kembali menatap sebelah jalan
yang tertinggal jejak dalam kenangan

ada harapan lama
yang kembali semi dan menyapa
ada harapan baru
tak kalah menggoda
tuk kembali melangkah maju

ada amarah
saat harapan lama
bertahan dalam bisu
bersembunyi dalam diam dibalik jubah gengsi
bahkan meletakkan harapannya pada sisi jalan lain

namun kini
harapan lama, kembali menyapa dengan amarah
ketidak terimaan
dengan pengakuan serta larangan
harapan harus bertahan
pada titik awal langkah

pilihan pun menjelma
menentukan adanya keputusan

langkah terhenti
diantara kedua harapan
selangkah maju
dan kembali berbalik menatap
maju lagi selangkah
dan kembali berbalik

bukan menatap
melainkan berlari
menjemput
menyapa

harapan lama yang kembali
setelah terkontaminasi
harapan-harapan lain

ada langkah yakin
untuk berbalik mengayun langkah
ada bisik yang kuat
untuk menyapa memeluk
harapan pada titik awal langkah

tak ada lagi dua harapan
namun satu yang beranak
dua dalam satu bingkai

langkah lelaki
yang berbalik pada harapan lama
teruntai gumam doa
dalam langkah lelaki
terbingkai kembali cinta
dalam merajut kasih yang sempat terputus

kembali menyapa
menyambut
memeluk
harapan lama
dengan penuh cinta








september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi 
dalam toples lembaran lama tetesan tinta

0 komentar:

Post a Comment