menuju ujung jalan depan
disana ada harapan baru
yang sempat menyapa
namun langkah kembali terhenti
dalam titik tengah keduanya
berbalik
kembali menatap sebelah jalan
yang tertinggal jejak dalam kenangan
ada harapan lama
yang kembali semi dan menyapa
ada harapan baru
tak kalah menggoda
tuk kembali melangkah maju
ada amarah
saat harapan lama
bertahan dalam bisu
bersembunyi dalam diam dibalik jubah gengsi
bahkan meletakkan harapannya pada sisi jalan lain
namun kini
harapan lama, kembali menyapa dengan amarah
ketidak terimaan
dengan pengakuan serta larangan
harapan harus bertahan
pada titik awal langkah
pilihan pun menjelma
menentukan adanya keputusan
langkah terhenti
diantara kedua harapan
selangkah maju
dan kembali berbalik menatap
maju lagi selangkah
dan kembali berbalik
bukan menatap
melainkan berlari
menjemput
menyapa
harapan lama yang kembali
setelah terkontaminasi
harapan-harapan lain
ada langkah yakin
untuk berbalik mengayun langkah
ada bisik yang kuat
untuk menyapa memeluk
harapan pada titik awal langkah
tak ada lagi dua harapan
namun satu yang beranak
dua dalam satu bingkai
langkah lelaki
yang berbalik pada harapan lama
teruntai gumam doa
dalam langkah lelaki
terbingkai kembali cinta
dalam merajut kasih yang sempat terputus
kembali menyapa
menyambut
memeluk
harapan lama
dengan penuh cinta
september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi
dalam toples lembaran lama tetesan tinta
0 komentar:
Post a Comment