langkahmu tak lagi tegap
melainkan menunduk berpayung awan pekat
pundakmu tak lagi berimbang tinggi
sebab beban fana dunia yang kau pikul
lelaki...
langkahmu tak lagi tegap
selayaknya ketegapan lima tahun silam
ucapmu lebih rapuh terkubur keriput
ketimbang lantang untuk berteriak "bisa"
lelaki...
langkahmu tak lagi tegap
kuatmu telah termakan zaman
tanggung jawab berwajah beban
menyusutkan dadamu yang membusung
menunduk
membungkuk
keriputnya hati dalam sisa gumam
"kefanaan yang kejam, jangan mengeluh"
bisik penenang dalam hati
lelaki...
langkahmu tak lagi tegap
menunduk terbeban berat sekedar mengayun langkah
hanya mampu tertatih
menyeret telapak untuk goreskan jejak
lelaki...
langkahmu tak lagi tegap
tatapmu tak seyakin lima tahun lalu
membungkuk
tertatih
kau seret telapak untuk menapak
mencipta langkah menuju maut
lelaki...
langkahmu tak lagi tegap
tatapmu tak seyakin lima tahun lalu
langkahmu....
langkah lelaki yang menunduk
september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi
dalam toples lembaran lama tetesan tinta
0 komentar:
Post a Comment