lagi-lagi stagnansi dalam pemaknaan
berputar dan hanya kembali pada titik semula
bertarung dengan musuh sama diepisode lalu
yach,,,masih dengan musuh itu,,,
ego dan emosi
entahlah apakah ini dikatakan kejam!!!
karena aku anggap mereka musuh...
musuh yang nyata dalam pengembanganku sendiri
untuk kesekian kalinya aku masih dikalahkan oleh mereka
apa itu karena mereka main keroyok atau aku yang cukup lemah
lemah???keroyok???
ach,,,aku rasa itu hanya sikapku yang berlebihan
toh mereka ada dalam diriku sendiri
meskipun hingga kini aku masih dikuasai oleh mereka
namun aku juga tak menafikan adanya faktor dari luar diriku
yang mampu menggerakan mereka
untuk menghajarku dengan brutal
mungkin sebagian banyak dari kalian akan anggap bahwa ini hanyalah celoteh bodoh
deretan kata yang menjemukan
tapi biarlah,,,masa bodo buatku itu semua
aku yakin kita semua mempunyai musuh yang sama
yaitu mereka ego dan emosi
meskipun kalian sudah berhasil mengalahkannya
bukan aku yang terkalahkan oleh mereka
kalau begitu aku ucapkan selamat atas kemerdekaan kalian
dari penjajahan mereka yang sudah berhasil kalian usir..hehe
banyak yang mengatakan padaku
kalau aku tidak boleh dikuasai oleh mereka
melainkan aku yang harus mampu menguasai mereka
aku percaya bahwa itu merupakan landasan untuk memerdekaan diri seperti kalian
dan ini pun bukan berarti aku hanya diam
bahkan aku telah kehabisan amunisi untuk peperangan ini
kehabisan pasukanku yang aku andalkan
semangat, kegigihan, dan yang lainnya telah gugur
tinggal aku sendiri yang masih berdiri
memegang senjata ala kadarnya
penting bisa membunuh musuh pikirku.
dendam lah yang membuatku hingga kini terus maju
karena mereka telah membunuh pasukanku
terlebih panglima perang dalam diriku telah mereka tumbangkan dengan kejam
panglima yang teramat sangat aku butuhkan kali ini
yach,,,panglima "semangat" yang telah gugur
semoga aku masih memiliki panglima-panglima
selanjutnya yang mampu menggantikan dirinya
selamat jalan
tenanglah dalam pilihanmu,,,
akan ku kenang kau disini selalu
semangatku,,,
september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi
dalam toples lembaran lama tetesan tinta
0 komentar:
Post a Comment