Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

04 November 2011

Sajak Pesan Untuk mu

kala keinginan bertegur sapa dengan harapan
saling menguatkan hasyrat mebuat ego berkehendak
tak jarang memaksa untuk tegar
namun juga sering kali tak terima menyalahkan
bahkan Tuhan pun dianggap tak adil
serta tak ada satu orang pun yang bisa mengerti
begitulah asumsi yang kerap kali keluar dari keputus asaan


ketahuilah bahwa pemahaman suatu makna itu penting
agar langkah mampu menguraikan ketegaran
dan hati bisa melapangkan kesabaran
serta fikiranpun tetap jernih dan bijak
dalam menyikapi permasalahan
jangan bersedih,,,

apa lagi sampai merasa sedang menjadi orang yang paling menderita
bukankah itu hanya pembenaran.
bangkitlah dan kembalilah melangkah

kerja kolektif antara hati dan fikiran itu wajib diusahakan
jangan pisahkan keduanya
karena itu merupakan satu kesatuan landasan
untuk diaplikasikan dalam tindakan
laknat jika Tuhan sampai disalahkan

sedang Dia Yang Maha Benar
bukankah api itu panas kawan???
kita semua tahu itu

dunia ini begitu luas
karenanya petiklah kebaikan disetiap sudutnya
dan ketahuilah,,,
meratapi, menyesali, bahkan berdiam diri
memeluk kesedihan

semua itu hanya sia-sia
dan tak akan mampu membawa ke arah yang lebih baik
bergegaslah,,,
kemasi sesalmu, taruhlah menjadi masa lalu
dan pelajaran,,,
sekarang bangkitlah

raihlah kembali impian dan harapan
yang sempat hilang
genggamlah dengan erat

menganggap orang lain kejam itu
bukan hal yang etis dalam hukum kebersamaan
namun bukan berarti diam membiarkan kemunkaran
mengingatkan juga mempunyai etika
dan mengkritik pun tak bisa seenaknya

apa lagi ketika berdo'a meminta
tentu mempunyai aturan
terlebih berusan dengan Tuhan
yang memiliki kesempurnaan abadi
taak mungkin dianggap remeh bukan??
berdo'a lah dalam simpu kepasrahan
setelah memaksimalkan usaha

sahabat,,,
berjanjilah,,,
berjanjilah pada dirimu sendiri
mulai saat ini akan selalu ada senyuman
dalam hal segetir apapun

berjanjilah tuk mengarahkan nuranimu selalu
pada kelapangan dan ketegaran
disaat seburuk apapun kondisinya
dan berjanjilah pada dirimu,,,

akan selalu berusaha menggunakan fikiran
dengan logika yang bijaksana
hingga tak ada buruk sangka yang terlahir


sadarlah bahwa Tuhan tak pernah
tidur ataupun tertidur....










september akhir, sebagai awalan dalam 60 hari menulis puisi 
dalam toples lembaran lama tetesan tinta

0 komentar:

Post a Comment