Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

08 July 2012

Kegundahan Tanpa Judul

dalam bayang-bayang selaput malam
lendir-lendir gelap mulai menyelimuti, menjijikan
guratan bintang seolah menjadi penerang
bertebar kerinduan dalam memecah sunyi yang menggulita


ah, dasar kau malam.
selalu saja mengusung cerita tentang gelap
tentang sepi juga kesenyapan


sementara lajur waktu melaju bimbang
menerawang masa ke masa menuju peraduan esok
aku telah mendapati keakuanku hilang moral
kesana kemari, seolah sama bebas dalam hukum kebebasan yang bablas jauh


obral oral seolah menjadi topik obrolan wajar
serta bertukar pasangan dalam berbagai gaya menjengkelkan juga sepertinya hal biasa yang menjamur
entah, berapa juta remaja telah salah mengartikan konsepsi cinta
melegalkan sesuatu yang ilegal hingga tahapan kewajaran


Tuhan...
apakah aku tersesat diantara belukar pengumbar birahi??
atau memang aku yang telah terlanjur menikmati lintasan dosa-dosa para pendakwah ini
sementara aku sering kali kalah dalam berteori serta wacana keilmuan


diantara belukar hidup yang meradang geram
juga puing-puing reruntuhan iman yang menghancur suram
aku, aku kembali terombang-ambing sesuatu yang semu
sangat jauh dari kewajaran serta kewarasan berfikir sewajarnya manusia wajar


akh, sesat kah aku teman??
lihat lah, cahaya menyusup masuk lewat celah kusen yang lapuk
menggeranyangi tubuh kumal telanjang iman
merigkuk sendu tiada sehelai benang pun menutup kulit
telanjang bulat.


benar teman, telanjang.
yah, kita memang telanjang saat menyapa dunia
tanpa apapun melekat selain do’a dan harapan manusia-manusia mulia
begitu kau akan sombong wahai aktor-aktor Tuhan yang lemah


aku sadar sesadar-sadarnya
bahwa aku memang belum sampai pada tahapan kesadaran yang menyadarkan
kehidupan hanyalah ilusi perjalanan yang melelahkan
dari kita telanjang sampai kembali telanjang

0 komentar:

Post a Comment