Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

18 September 2012

Saat Embun Menyapa Pagi

aku menyaksikannya 
pagi telungkup dalam keranda waktu 
diam tak berucap apapun, bahkan sekedar mengabarkan fajar pada mentari. 

ruas-ruas suara telah terisi embun 
celah semesta juga terselip harap kerinduan. 
hidup memang bukan sebuah kematian 
tapi mati juga wujud nyata dari kenyataan hidup. 

perlahan, beranda semesta mulai disirami terang sang surya. 
sebagai lajur cerita cinta Tuhan atas kuasa-Nya. 

embun, tetap yang jernih dalam makna pemaknaan.
mengujung pucuk diantara dedaunan basah.
sebab itu, aku menyukai pagi
juga mengagumi kisah-kisah pagi.

biar, biarkan waktu menyelinap pelan-pelan
merangkak dibalik rimba-rimba kehidupan dusata
karena setelah kini, akan selalu ada esok
juga bakal disusul lusa dengan episode lebih lanjut

hidup memang hanya ilusi putaran
putaran diantara labirin ketidak pastian
namun, dari sanalah
sesungguhnya kepastian itu ada.

seperti saat ini, saat malam berujung akhir.
saat embun menyapa pagi.

0 komentar:

Post a Comment