![]() |
Semangat Muda |
Tan Malaka, merupakan salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia yang sosoknya agak sedikit terlupa. Pasalnya, tidak banyak yang mengenal dirinya. Namun secara kajian beberapa peneliti sejarah, sosok berpostur tubuh kecil tersebut merupakan gerilyawan tersohor. Pemikirannya banyak diakui gemilang oleh dunia barat pada masa itu. Karya-karyanya kini banyak diterbitkan kembali, setelah pada masa orde baru banyak karyanya yang diberangus tanpa alasan jelas. Senasib dengan tokoh penulis yang telah menulis tetralogi Buru Pramoedya Ananta Toer, karya-karya Tan Malaka kini banyak dijumpai kembali.
Salah satu bukunya yang cukup penting dan memberikan warna baru dalam corak berfikir merdeka adalah "Semangat Muda".
Buku "Semangat Muda" ditulis pada tahun 1926, mengandung buah pemikiran
Tan Malaka tentang bagaimana menjalankan organisasi revolusioner sesuai
dengan kondisi Indonesia saat itu;
yaitu dengan menggandeng perjuangan politik (nasional) dengan
perjuangan ekonomi (kelas); dengan menyatukan perjuangan pembebasan
nasional dengan perjuangan pembebasan Kelas Buruh. Terkandung di naskah
ini adalah program nasional yang mengikutsertakan kaum borjuis kecil
dan kaum tani Indonesia, yang
notabene saat itu jumlahnya lebih besar dari pada kaum buruh, dengan
kaum buruh sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan. Naskah ini sangatlah
relevan sebagai pelajaran sejarah bagi gerakan di Indonesia saat ini,
dimana gerakan anti-imperialis (anti modal asing) harus disatukan
dengan gerakan pembebasan buruh sebagai sebuah kelas. Gerakan nasional
dan gerakan kelas tidaklah boleh dilihat sebagai dua tahap yang
terpisah, tetapi sebagai satu kesatuan; ini benar untuk Indonesia pada tahun 1926 dan terlebih benar untuk Indonesia saat ini.
Dalam buku ini Tan juga menjabarkan bagaimana tentang Agitasi yang revolusioner.
"Membuat Agitasi itu tiadalah dengan "Assalamualaikum atau dalil-dalil" cap Haji Agust de Groote
...... dengan tiada menyelesaikan persoalan hidup si
Kromo hari-hari, atau kalau menyelesaikan ia tiada berani menarik si Kromo kepada aksi. Juga tiada
seperti N.I.P yang agitasinya tiada pula lebih jauh
welsprekendheid (lancar) atau mahirnya bicara tentang darah
Indier dan wataknya Indier. Kita Kaum Komunis tak
pula boleh berlaku seperti Kaum Syndicalist, yang
menyangka, bahwa kalau kita campur menuntut hak
Kecil-kecil ada berlaku kompromistis, dan cuma
berharap, seperti kaum Utopis, bahwa Aksi Rakyat
itu kelak datangnya akan sama sekali tiba-tiba saja.
Tidak pula seperti si Pengkhianat Kaum Sosial
Demokrat yang campur menyelesaikan persoalan si
Kecil itu ialah buat menarik mereka, supaya ia
memilih Kaum Sosial Demokrat jadi anggota Parlamen,
atau supaya Kaum Buruh masuk jadi anggota Partai
Sosial Demokrat. Kita Kaum Komunis menyelesaikan
persoalan si Kromo, supaya mendapat kepercayaan dari
mereka, bahwa kita betul-betul mau menolong mereka. Begitulah kita mendapat kontak dengan mereka dan
bisa menarik mereka kepada aksi yang teratur.
Agitasi itu haruslah konkrit atau nyata sekali.
Haruslah ia bersandar atas hisapan dan, tindasan si
Kecil hari-hari. Di antara Buruh, tentulah perkara
gaji, lama kerja dan penganggapan-lah perkara yang
ter penting. Tiadalah perkara ini boleh kita
singkirkan, melainkan kita dengan segala kepintaran
memberi jawab, yang bisa memberi kepercayaan dan
menimbulkan aksi kaum Buruh. Pada penduduk
kota-kota, dimana non-proletariers yang terbanyak
itu, selalu diojak-ojak oleh Tuan Tanah, Pemungut
Pajak, Tuan Rumah, d.s.g. perkara pajak dan
perkara sewa rumah itulah perkara yang penting buat
peri hidupnya Rakyat. Begitulah pula pada
desa-desa, baik di Jawa, Sumatera atau Celebes
perkara tanah dan pajak itulah sangat dirasa oleh
penduduk negeri. Dalam hal ini tiadalah boleh kita
memangku tangan dan seperti seorang Pendeta
menunjuk ke kitabnya, serta berkata: "Kalau
Komunisme datang semuanya itu akan hilang.
Apalkanlah Komunisme supaya Zaman Keselamatan itu
lekas datang."
Secara umum, membaca buku ini sama sekali tidak memiliki kerugian, sebaliknya kita akan mendapatkan wawasan baru dan juga pengetahuan tentang hal yang riil. Buku ini akan memberikan kontribusi besar dalam pemikiran kita, terutama dalam memaknai Organisasi dan juga perjuangan. Terlebih bagi mereka yang memiliki spesifikasi bacaan-bacaan historis, atau sekedar buat refrensi menulis.
Download "Semangat Muda Karya Tan Malaka
Baca juga mengenai jejak perjalanan Tan Malaka semasa hidupnya, tentang perjalanannya yang terus melawan dan melawan, dengan gigih dan penuh keberanian. Klik disini.
0 komentar:
Post a Comment