Sore itu, aku beberapa teman sedang mancing di sebuah kali (nama
sungai kecil di kampung ku). sebenarnya memancing hanya sebuah kegiatan
untuk mengalihkan pandangan orang tentang kami, karena kami hanya ingin
menikmati sore sambil duduk dan mengobrol. dan memancing hanyalah
pengalihan agar kami tidak dipandang oleh orang-orang yang kerjanya
hanya ngobrol, minimal kami punya alasan 'memancing' meskipun nantinya
kami tidak mendapati seekor ikan satu pun. kami bertiga duduk disebuah
jembatan, ngobrol ngalor-ngidul tentang apapun, mulai dari kegiatan kami
masing-masing saat berada diluar kota, sampai tentang perempuan. apapun
obrolannya jika kami bertiga sudah bertemu pasti akan berujung pada
obrolan tentang cinta. entah siapa yang memulai dulu.
Saat
kami sedang asyik ngbrol yang saat itu entah apa, tiba-tiba kami
bertiga dikagetkan oleh suara yang cukup keras, BRAAAAAK. lalu kami
spontan langsung terperanjat mencari sumber suara tersebut, berdiri
diatas jembatan sembari melihat kiri-kanan. kaget bercampur miris, saat
kami dapati seorang bapak-bapak sudah dalam keadaan tergeletak diatas
aspal, lalu di sebelahnya agak jauh juga seorang bapak-bapak yang jauh
lebih tua sedang terduduk sambil memegangi persendian kakinya.
"kecelakaan itu boy,,,tolongin...tolongin..." dino salah satu kami
langsung berteriak sembari melompat dari atas jembatan, kemudian aku
menyusul dan juga andi.
Kami
bertiga langsung memapah bapak yang tergeletak, untuk kami bawa ke
rumah warga sekitar, lalu kembali dan membawa bapak satu nya lagi.
keadaan dengan cepat langsung menjadi ramai dengan orang-orang kampung
sekitar, saling berkerumun melihat, mungkin akibat suara benturan tadi
yang cukup keras. sehingga orang-orang kampung juga mendengarnya. "ini
pak minum air putih biar tenang" seru si pemilik rumah sembari
memberikan air minum kepada kedua bapak tadi.
Saat suasana sudah semakin ramai dengan orang-orang, terdengar celoteh seorang kakek-kakek "untung tadi tidak masuk ke kali, dan
hanya terjatuh di rerumputan" lalu seorang ibu juga menimpali
"lah...kalau tadi jatuhnya kedepan sedikit lagi, pasti membentur
pembatas jalan, masih untung itu tidak terlalu cepat naik
motornya" kemudian dalam celah-celah itu, anak bapak-bapak yang
kecelakaan akhirnya tiba juga setelah dihubungi oleh masyarakat sekitar
yang kebetulan mengenal korban kecelakaan itu.
"bagaimana
pak??tidak apa-apa kan?kekak gimana, ada yang luka gak??" tanya si anak
kepada bapak dan kakeknya itu. bapaknya menjawab "tidak kok, cuma lecet
sedikit" kemudian kakeknya juga menjawab "tidak ndu, ini hanya kaki
kakek tergilir" setelah mendengar jawaban mereka berdua kemudian si anak
mendesah panjang "untung lah bapak dan kakek tidak apa-apa" "iya ndu,,,untung tadi
ada mereka yang segera menolong kita berdua" timpal si kakek sambil
menunjuk ke arah kami bertiga. "terima kasih mas" ucap si anak pada
kami. aku hanya mengangguk dan kemudian dilanjutkan oleh andi "iya
mba,,,sama-sama untung saja tadi kami melihatnya"
Tak selang beberapa lama kemudian, si bapak dan kakek korban kecelakaan itu dibawa pulang oleh keluarganya. dan untung nya
anaknya tadi kesitu membawa mobil, jadi kedua korban kecelakaan itu
bisa langsuang dibawa pulang, atau mungkin dibawa ke puskesmas terdekat
untuk diobati, meskipun hanya luka ringan.
Dan
kami bertiga pun kemudian memutuskan untuk pulang, hari juga sudah
mulai gelap. saat dalam perjalanan pulang kami banyak ngobrol tentang
kejadian tadi. mulai dari anaknya sampai si bapak dan kakek-kakeknya.
"ndi,,,untung tadi kamu ngajakin
mancing, jadi hari ini kita bisa nolongin orang" ucap dino sambil
menepuk pundak andi kemudian kami bertiga tertawa lepas. "dan untung nya tadi kamu lihat din ada kecelakaan" jawab andi di sela-sela tawa. lalu dilanjutkan lagi tertawa.
Kami
bertiga pulang sambil terus bercanda dan tertawa, rumah kami tidak
begitu jauh jadi kami sengaja jalan kaki tadi. saat kami sedang saling
pukul sebagai bentuk candaan, andi mendorong dino sampai dia hampir
terjatuh. setelah itu dari atas terdengar
SRAAAAAAAAK.....BLUGGGG....sebuah kelapa terjatuh tepat di samping dino,
sesaat kami bertiga terdiam menatap kelapa yang baru saja terjatuh itu.
lalu dengan kompak kami bertiga berteriak setelah diam beberapa saat. untuuuuung......
"begitu lah, tabiat orang jawa yang tak pernah merasa rugi. dalam keadaan seperti apa pun mereka selalu merasa untung. karena itu lah, ada yang berkata kalau jadi orang jawa itu enak. sebab tak pernah rugi. selalu saja untung yang mereka dapatkan"
orang jawa banget....
ReplyDeletehehe..begitulah
ReplyDeletebener juga ya -_-
ReplyDelete