Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

24 May 2013

Sudahkah Kita Menulis??

Dengan menulis berarti kita telah membaca dua kali, dengan menulis berarti kita telah membantu memori kita mengingat, dengan menulis berarti kita sedang belajar mengenal dunia.


Sebelumnya saya pernah menuliskan beberapa point penting yang mesti dilakukan sebelum menulis. Dengan saya berbagi mengenai hal ini tentu bukan berarti saya adalah seorang yang ahli dalam bidang tulis menulis. Dalam hal ini saya juga masih belajar, belajar untuk tetap menulis dan menulis. Pada tulisan saya sebelumnya, sedikit mengulas mengenai awalan atau persiapan yang harus dilakukan sebelum menulis.

Secara garis besar,orang yang akan menulis tentu memiliki gaya masing-masing dengan keunikan yang dibuatnya. Salah satunya adalah ritual, kenapa ritual?

Sebab, ada banyak orang yang memiliki gaya sendiri-sendiri. Seperti saya misalnya, untuk menulis apapun harus ada kopi dan pekatannya yaitu rokok. hee Tentu diluar sana ada banyak penulis hebat yang memulai menulis tanpa melakukan ritual apapun. Menulis ya nulis aja tanpa banyak pikir ini itu, toh keahliannya sudah tidak diragukan lagi.

Namun bagaimana dengan orang-orang seperti saya yang harus selalu berjuang melawan rasa malas untuk memulai menulis. Disinilah kesalahannya, kebanyakan dari kita menganggap bahwa kita tidak bisa menulis padahal pada dasarnya hanya malas untuk memulai dan mencoba. Al-hasil, kita tidak pernah menulis sesuatu yang menarik. Dan sering juga kita terlalu banyak mempertimbangkan hasil tulisan kita, atau takut kalau apa yang kita tulis tidak berkualitas.

Nah, kenapa saya disini mengatakan bahwa hal tersebut adalah bentuk kesalahan?

Pertama, kita sering mengatakan ingin menulis namun merasa tidak bisa menulis. Disinilah kita telah melakukan kesalahan yang pertama, yaitu merasa tidak bisa sementara kita belum mencobanya. Dan yang kedua, terlalu memikirkan hasil tulisan berkualitas. Iangat, untuk menjadi seorang penulis yang mampu melahirkan tulisan berkualitas tentu kita harus rajin belajar. Belajarnya bagaimana, ya mulai menulis dan tentu banyak-banyak refrensi dengan membaca.

Seperti saya ini, selama ini saya hanya menulis dan menulis apapun yang saya tulis semua saya anggap sebagai media pembelajaran. Artinya saya belajar menulis ya dengan saya mulai menulis tanpa banyak pikir ini itu untuk mulai menulis. Ketiga, salah menempatakan tokoh sebagai idola. Artinya, kadang kita terlalu melihat tinggi tetapi kita hanya melihat sebagai keinginan. Misalnya saya ingin seperti bang Andrea yang melahirkan tetralogi laskar pelangi dan mampu mengangkat kotanya ke ranah dunia. Tapi saya tidak menempatkan keinginan tersebut sebagai motivasi dengan melihat perjuangannya, melainkan hanya melihat dari sisi kesuksesannya saja. Dari sinilah kemudian kita akan menganggap bahwa untuk mulai menulis kita banyak mempertimbangkan hasil tulisan kita.

Secara menyeluruh saya sangat sepakat dengan tulisan berkualitas, namun lagi-lagi disini saya menekankan sebagai ajang pembbelajaran. Jadi musuh terbesar bagi orang-orang seperti saya adalah rasa malas dan minimnya kemauan. Untuk masalah potensi dan kemampuan saya masih yakin bahwa hal tersebut bisa digali dan dipelajari seiring berjalannya waktu. Hal yang paling penting disini sebenarnya kemauan, yaitu kemauan untuk mencoba dan terus mencoba serta kemauan untuk mulai menulis dan menulis. Tanpa kemauan ini, tentu kita selamanya hanya akan menjadi penghamba pada keinginan, sebab kemauan inilah yang nantinya akan mendorong kita untuk memulai.

Nah, bagaimana? apakah anda akan membiarkan mimpi anda terhenti sampai pada tahapan keinginan. Sementara kemauan saja tidak cukup tanpa dibarengi dengan proses belajar dan mulai menulis. So, menulislah...apapun itu dan seperti apapun itu. Bukankah setiap hal besar dimulai dari hal kecil dahulu. Nah, tunggu apa lagi?.

8 comments:

  1. sip...nulis...nulis...
    Semangat... :)

    ReplyDelete
  2. wew..terimakasih sudah mampir mbak nova...
    yups semangat menulis.. :D salam kenal

    ReplyDelete
  3. Anonymous24 May, 2013

    Nulis nang buku diary apa??
    Nek Raditya dika keren kae, buku diary.ne pake fasilitas blog,...

    ReplyDelete
  4. haha buku diary sekarang juga sudah digital, blog seperti ini juga tak ubahnya seperti buku diary..
    sing penting gelem nulis disit... :D

    ReplyDelete
  5. Ya terkadang rasa malas melanda Gan, kalo udah gitu sih, biasanya saya main game sebentar. :)

    ReplyDelete
  6. Mantap deh postingannya (y)

    ReplyDelete
  7. Trigonal -->> :) ya yang pasti ada banyak alternatif untuk mengurangi kejenuhan dalam dunia internetlah gan. hee

    ReplyDelete
  8. Andi -->> beh bang andi, terimakasih sudah mampir...salam

    ReplyDelete