Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

21 February 2014

Perempuan, Apa Sebenarnya Mau-mu?

Perempuan, Apa Sebenarnya Mau-mu?

Jika anda seorang lelaki, apa kira-kira respon anda saat membaca judul dari tulisan ini? Apakah saat ini anda sedang sedang mesam-mesem sendiri, atau mengangguk mengiyakan dengan judul tersebut. Tenang saja, saya tidak akan berkomentar tentang responmu itu, toh itu memang hak antum sekalian. Namun jika anda seorang perempuan, hampir 50% lebih akan merasa jengkel saya kira. Secara judul tulisan ini seolah akan menghakimi kaum-mu itu, yah perempuan. Karena itu jika dari anda ada yang merasa marah atas judul tulisan ini, tahan dulu.

Perempuan, Apa Sebenarnya Mau-mu? Kadang perasaan tersebut memang muncul dalam benak saya pribadi. Entah atas dasar alasan apa hal itu kemudian muncul, namun yang jelas kita sama-sama tahu bahwa perempuan tetaplah sosok yang di dahulukan oleh Nabi untuk kita hormati, yah itulah ibu kita. Orang yang sudah mempertaruhkan nyawa demi kehidupan kita.

Terlepas dari pertanyaan tersebut, perempuan memang unik. Bagaimana keunikan tersebut kita (lelaki) bisa merasakan saat intensitas kita dalam menghadapi perempuan secara langsung. Katakanlah seorang istri, pacar, atau sekedar teman perempuan dalam kehidupan kita masing-masing.

Coba saja perhatikan, sikap dalam kesehariannya hampir selalu dipenuhi teka-teki (misterius amat yah), mulai dari cara meminta perhatian kita, mengungkapkan kepedulian, sampai pada tingkatan mengungkapkan rasa nyaman. Lalu, apa kaitannya dengan judul tulisan ini yang terkesan memojokan perempuan tersebut? Secara tegas sebenarnya itu hanyalah sebuah kiasan atau semacam pertanyaan yang mesti dijawab oleh semua lelaki dengan cara memperlakukan perempuan itu sendiri (cie, sekarang para perempuan yang mesam-mesem tuh). hhee

Artinya disini saya akan mengatakan bahwa butuh menanamkan nilai-nilai seni terhadap cara kita (red: lelaki) dalam berkomunikasi dengan perempuan (bukan muhrim). Yah, siapa sih yang tidak ingin dimengerti? saya kira lelakipun punya perasaan itu. Bukan kah itu manusiawi yah, hanya saja memang kalimat "perempuan selalu ingin dimengerti" itu seolah sudah mendarah daging. Bahkan seringkali dijadikan hal mutlak bagi perempuan untuk selalu dimengerti, tapi itu sebagian perempuan saja saya kira.

Yang jelas saya sama sekali tidak bermaksud memojok perempuan ataupun lelaki dalam tulisan ini, hanya ingin berbagi soal sikap-sikap perempuan yang bagi saya justru unik. Jika ada lelaki yang marah-marah gara-gara sikap tertentu seorang perempuan, pasti ada dua kemungkinan. Pertama, bisa jadi si lelaki tersebut memang belum mampu memahami atau belum menemukan cara yang tepat untuk bisa berkomunikasi dengan baik, disinilah yang saya tegaskan bahwa butuh seni untuk bisa memahami perempuan. Kemungkinan kedua yaitu, sikap perempuan itu sendiri yang memang lagi menonjolkan "keegoisannya" sebagai manusia ataupun merupakan sosok perempuan yang mengimani kalimat "perempuan selalu ingin dimengerti"

Tuhan menciptakan kita dalam derajat yang sama, kecuali nilai keimanan kita terhadap-Nya yang bakalan membedakan kita. Bukan kah begitu? itu artinya derajat kita sama, baik itu lelaki maupun perempua. Bagaimana dengan ibu? perempuan disini saya tegaskan sebagai perempuan artinya hubungan dia diranah sosial, bukan hubungan diranah keluarga atau hubungan antara anak dan ibu. Jika hubungan dalam ranah keluarga tentu saja itu lain persoalan, bukan begitu?.

Baiklah, buat para perempuan kikislah secara berlahan kepercayaan tentang "selalu dimengerti" itu jika memang anda merupakan sosok perempuan yang mengimani jargon tersebut. Karena kita semua pasti menginginkan sebuah pengertian yang sama, baik itu lelaki maupun perempuan.

Dan buat para lelaki, cobalah untuk bisa masuk diranah keseharian si peremepuan dengan metode yang pas. Dalam hal ini, kita memerlukan sebuah upaya yang menarik terlebih untuk bisa memahami sosok yang unik itu. Pahamkanlah, dan usahakan juga sikap toleransi dalam segala hubungan kita dengan perempuan. Ingat toleransi bukan sekedar menerima adanya perbedaan, melainkan memahami kenapa orang selain kita itu berbeda. Oke salam hangat selalu buat para pembaca, salam kopi dan Happy Blogging :))


6 comments:

  1. Mampir lagi mas sekedar baca - baca artikel disini,..
    sekarang dah mulai update lagi yoo...?

    ReplyDelete
  2. perempuan emang ingin dimengerti. tapi pas udah dimengerti, dia gak mau ngerti kita. yowes lah, bubar.
    haha. enakan jomblo

    kalau ada waktu main ke blogku juga ya

    ReplyDelete
  3. Aziz: hhee monggo mas, ngiub yaa nek udaan :))

    ReplyDelete
  4. Arman: hheee begitulah rotasi kehidupan ini barangkali bang arman...:))
    oke siap meluncur daah

    ReplyDelete
  5. sipp lagh keren,.. aku malah pengen page rank urung kesampean bae logh...

    ReplyDelete
  6. @Aziz: hehee selain kreatif blogger jg nampaknya harus pandai bersabar broooo, tetep cemungud yaa kaka :))

    ReplyDelete