Pramoedya Ananta Toer, lewat novel ini ia menceritakan tentang perikehidupan seorang gadis belia yang dilahirkan di
sebuah kampung di pantai utara, Kabupaten Rembang. Gadis Pantai adalah seorang
gadis yang manis. Cukup manis untuk memikat seorang pembesar santri setempat;
seorang Jawa yang bekerja pada administrasi Belanda.
Dia
diambil istri oleh pembesar tersebut dan menjadi apa yang dikenal dengan
Bendoro Putri. Perempuan yang melayani "kebutuhan" seks laki-laki
sampai kemudian dia memutuskan untuk menikah dengan perempuan yang sekelas atau
sederajat dengannya. Dia tidur dengan pemebesar itu. Membantu mengurus dan
memerintah di kopleks keresidenan, paviliun, kandang-kandang, dan bahkan sebuah
masjid. Perkawinan itu membuat dirinya naik derajat, terutama dikampung
halamannya. Perkawinan yang mempelai lelakinya hanya diwakili oleh sebilah
keris.
Kisah
yang digambarkan pada abad ke-20 ini juga menggambarkan sistem feodalisme kaum
priyayi. Dimana pada saat itu kaum priyayi justru lebih berpihak pada kolonia. Seperti digambarkan dalam novel ini, Pramoedya tampak mencemooh mentalitas kaum tersebut, kaum yang
dianggap Pramoedya menghindarkan dirinya dari tanggung jawab sosial dan hanya
menikmati tradisi dipuji/sendiko dawuh.
“mengerikan
bapak, mengerikan kehidupan priyayi ini…” (Pramoedya Ananta Toer, 2003: 206)
“seganas-ganas
laut, ia pasti lebih pemurah dari hati priyayi…” (Pramoedya Ananta Toer, 2003:
266)
Novel
ini juga tidak memperlihatkan upada pribadi individu untuk tetap gigih
mempertahankan idealisnya. Seperti dalam akhir cerita, Gadis Pantai memilih
tidak kembali pada keluarganya setelah diusir dari gedung suaminya. Gadis
Pantai lebih meemilih untuk pergi sejauh ia mau, pergi, jalan dan jalan terus.
Silahkan Download novel ini, sebuah kisah yang sangat inspiratif. Bukan hanya tutur bahasanya, tapi juga makna yang terkandung didalam cerita ini mampu memberikan kita pengetahuan tentang kebenaran sejarah.
Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer
Baca juga mengenai sepak terjang Pramoedya Ananta Toer semasa hidupnya, tentang perjalanannya dari penjara ke penjara, kegigihannya dalam menulis hingga akhir hayatnya. Klik disini.
oke dweh..menarik. terimakasih infomasinya. :)
ReplyDeletewah, iya dweh yang aktif dalam kajian gender..:)
ReplyDeleteIni novelll adlh jdul skripsikuuuuu.....q hrzzz bljr lbh bx dr novel ini...agar mndpt ilmu lbh dn lulusssss
ReplyDeletesukses masnya... :))
ReplyDelete+ enam kosong satu dua enam empat lapan tiga empat lapan kosong..sila whatsapp nombor saya..saya pelajar dari malaysia yang mendapat tugasan untuk mengkaji novel ini dan penulisnya..mohon bantuan perkongsian dari sahabat di seberang.
ReplyDeletelewat kolom hubungi penulis ajah bang....
Delete