Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

18 May 2013

Ketika Cinta Menjadi Komoditas

Ketika cinta menjadi komoditas perusahaan-perusahaan global, bahkan menjadi pelelangan harga untuk melunasi hutang-hutang.

Kembali lagi dengan pembahasan mengenai cinta, hanya saja kali saya akan lebih menyinggung terkait korelasi antara cinta dan harta. Sebab kedua hal tersebut sering kali menjadi sebuah pertimbangan dan pilihan. mana yang terpenting dan esensial, seolah-olah menjadikan salah satu diantaranya sebuah hal yang menjanjikan. sebuah hal yang cukup mampu mempengaruhi kehidupan kedepan. mulai dari adanya budaya perjodohan hingga istilah matre.


Sejatinya keduanya memang cukup mampu berpengaruh terhadap kehidupan, terlebih lagi dengan benturan realitas sekarang. Realitas yang banyak memanifestasikan cinta sebagai kepentingan. jika keadaannya demikian maka tentu akan menjadi hal yang penting keberadaan harta diantara cinta, lebih tepatnya sebagian anggapan orang. tak heran jika terjadi konflik yang luar biasa hebat dalam diri, antara mempertahankan keyakinan hati dan meliahat kebutuhan riil disekitar.

Keberadaan cinta dalam kehidupan tentu sangat memiliki kesejarahan yang sama dengan keberadaan manusia didunia. dengan begitu banyak pembaharuan dan pemahaman yang semakin luas, bahkan banyak bermunculan istilah-istilah baru. Baik dari makna cinta itu sendiri, hal-hal yang dihasilkan cinta, hingga sesuatu yang mampu melahirkan cinta. entah karena perputaran waktu itu sendiri atau pemahaman terhadap cinta yang termanifestasikan oleh kondisi. yang pasti perlombaan untuk memaknai cinta semakin kencang dalam kehidupan.

Bahkan dalam tingkatan agama bangunan dasar yang terbangun adalah cinta Tuhan kepada umatnya, umat kepada Tuhannya, dan juga umat kepada umat. semua sama-sama berlandaskan cinta. seiring perjalanan (bentuk intervensi waktu kdalam kehidupan) cinta itu sendiri banyak mengalami pengembangan, dalam tingkatan makna, bentuk, tujuan, bahkan kawan cinta itu sendiri. sering dalam kehidupan bersama, terjadi hal-hal yang secara pemaknaan cinta itu perlu atau sengaja dibuat untuk menjadi perlu. salah satunya yaitu harta.

Alasan dasar adanya perjodohan dalam sebuah hubungan merupakan turunan dari hasil pengalaman perjalanan hidup. Entah itu dengan alasan balas budi ataupun menginginkan yang terbaik buat objek dalam perjodohan tersebut. misalnya orang tua yang menjodohkan anaknya dikarenakan pengalaman perjalanan hidup orang tua itu sendiri yang dari segi perekonomian menengah kebawah. dari situ maka tidak menginginkan anaknya mengikuti jejak hidupnya. karena itu, maka sebenarnya antara cinta dan harta menjadi dua hal yang sama-sama penting.

Ketika dibenturkan dengan istilah matre, sebenarnya itu hanyalah ulah golongan-golongan yang kurang memahami. dalam artian tidak fahamnya dengan cinta atau komitmen yang terbangun hanya berlandaskan senang-senang. bukan keseriusan yang terbangun dalam menjalin hubungan sering kali menimbulkan menimbulkan almamater matre dalam urusan cinta.

Dan karena itu juga lah kenapa cinta itu pada era sekarang lebih berpatner dengan harta. Kondisi yang telah menciptakan hal itu. Selayaknya kata Tora Sudiro dalan filmnya 'Roman Picisan' bahwa cinta hanyalah manifestasi dari perusahaan kartu valentine dan coklat. cinta yang selalu di identikan dengan harta menemani, berkawan dengannya untuk mampu efektif dalam kehidupan.

Seperti apapun, cinta tetaplah cinta. Merupakan salah hal yang menjadi dasar menciptakan kita dalam kefanaan dunia ini dengan tujuan cinta pula. Terimakasih dan semoga bermanfaat tulisan mengenai Cinta dan Komoditas ini. Salam hangat selalu dalam penyelarasan harapan dan usaha.

2 comments:

  1. tapi percayalah, saya tak pernah memperjual-belikan cinta, apalagi mengobralnya :p hehe
    salam

    ReplyDelete
  2. hehee terimakasih sebelumnya sudah mampir bang ari, wah kalo itu saya percayalaah sama bang ari..
    terlalu baik cinta ya bang untuk diperjualbelikan.. :D

    ReplyDelete