Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

15 May 2013

Menyelami Perempuan Sebagai Sosok Yang Kuat

Jika diatas langit masih ada langit, begitupun dibalik lelaki hebat ada sosok perempuan yang kuat. Keduanya merupakan komponen dari makhluk sosial yang saling berinteraksi dan mendukung.

Jika pada postingan sebelumnya saya menuliskan tentang Romantisme Rumah Tangga dalam Perspektif Gender, kali ini sedikit berbeda. Namun masih sedikit berkaitan dengan kajian Gender yang nampaknya memang masih menjadi topik asyik untuk kita bicarakan.



Bagi para aktivis Gender, tentu sudah sering mendengar tentang pernyataan "Ada Perempuan Kuat Dibalik Lelaki Hebat". Jujur, saya kurang begitu mengetahui kapan dan siapa pelontar pernyataan tersebut. Namun, meskipun demikian pernyataan tersebut ternyata banyak dilirik khalayak umum. Bahkan, kerap kali dijadikan sebuah landasan para perempuan untuk melakukan 'pembelaan'. Dalam artian, pernyataan tersebut sering dijadikan alat sebagai nilai lebih dari kekuatan perempuan sendiri dalam peran bermasyarakat. Meskipun demikian, tidak semua perempuan memiliki pandangan seperti itu. Disini kebanyakan justru menyinggung para remaja yang notabennya masih berproses menjadi dewasa, baik secara usia maupun pemikiran.

Secara umum, sebenarnya saya sangat sepakat dengan pernyataan tersebut. Hanya saja dalam faktanya, masih banyak dijumpai mengenai pemahaman yang kurang tepat. Misalnya saja, pernyataan tersebut kerapkali dilontarkan oleh perempuan atas dasar sebagai bentuk sesuatu yang wah. Dengan kata lain, pernyataan tersebut hanya dijadikan sebagai bentuk pencitraan.

Lalu, apa sebenarnya makna yang terkandung dalam pernyataan "Ada Perempuan Kuat dibalik Lelaki Hebat". Hemat saya, untuk memaknai hal tersebut tentu kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai asas bermasyarakat. Meskipun tidak semua perempuan memiliki pemahaman serupa, sebab bagi saya diluar sana pasti banyak yang benar-benar memahami hal tersebut.

Dalam aras kehidupan bermasyarakat sendiri, pernyataan tersebut seolah sudah menjadi primadona yang tak asing lagi. Bahkan dalam keseharianpun pernyataan tersebut kerap kali muncul dan terlontar.

Pernyataan tersebut secara kasat mata memang seolah menjadikan sosok perempuan menjadi tokoh yang kuat. Namun kuat disini bukan semata-mata kuat yang bisa melakukan apa saja tanpa pertimbangan hal lain. Kuat disini lebih bersifat pada sifat tabah, lemah lembut yang menghanyutkan, juga lebih pada sifat perempuan sendiri yang mana bila kita melihat sosok 'ibu'.

Kita semua tahu dan sangat menyadari tentunya, bahwa untuk menjadi orang hebat itu membutuhkan perjuangan yang hebat pula. Bahkan tak jarang harus menuai banyak pengorbanan, mulai dari materi, pemikiran sampai nyawa sekalipun. Banyak tokoh-tokoh hebat yang diakui menjadi sosok hebat justru ketika nyawa sudah merenggut. Disinilah sosok perempuan kuat itu berperan, yakni ketika dengan segenap kekuatannya ikut mendorong dan mendukung secara totalitas kepada lelakinya yang sedang berproses untuk menjadi lelaki hebat.

Dari sini kita dapat menilai, bagaimana peran perempuan kuat dalam mensuport lelakinya untuk menjadi lelaki hebat. Bukan sekedar numpang eksis pada lelaki yang memang sudah hebat. Jika itu terjadi, hasilnyapun akan berbeda. Perempuan yang memang benar-benar kuat akan ada, meskipun kondisi lelakinya masih dalam perabaan menuju kehebatannya. Namun perempuan kuat pasti akan tahu, bahwa lelakinya suatu saat akan menjadi lelaki hebat.

Dalam hal ini, lelaki juga memiliki pengaruh yang cukup besar. Selain perempuan kuat yang akan selalu mendukung segala upaya laki-laki. Sosok lelaki juga harus membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi sosok lelaki hebat, tentu dengan segala upaya serta keseriusan dalam usahanya. Sederhananya, antara lelaki dan perempuan masing-masing memiliki kesempatan yang sama. Apakah akan menjadi sosok perempuan kuat atau menjadi sosok lelaki hebat.

Namun bagaimana sekiranya pernyataan tersebut dibalik? "Ada Lelaki Kuat Dibalik Perempuan Hebat". Apakah akan menjadi hal yang tidak merubah dari subtansi makna keduanya, atau justru akan berdampak pada "Bias Gender". Bagi saya sama saja, artinya siapapun itu berpotensi untuk menjadi sosok kuat ataupun hebat. Toh banyak perempuan hidup sendiri yang mampu menghidupi keluarga atau lelaki tanpa istri yang mengurus anak. Dan bagi perempuan, siapkah kamu menjadi bagian dari lelaki hebat?. Dan bagi lelaki, siapkah kamu menjadi sosok hebat?. Mulailah rencanakan dan pastikan pasangan ataupun calon pasanganmu untuk membuktikan hal tersebut. Life is a struggle. :)

Terimakasih dan salam hangat dari penulis amatir yang masih belajar menjadi lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment