Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

09 March 2014

Blogger Musiman, Siapa Takut?

Blogger Musiman, Siapa Takut?

Apakah kamu seorang blogger? atau minimal kamu salah satu dari sekian juta orang yang aktif menggunakan internet? jika benar, pasti sudah tidak asing dengan nama "blog" bukan. Tentu saja, dalam dunia internet 'blog' cukup tenar. Lantas apa manfaat dari keberadaan blog sebenarnya? jawabannya sangat banyak, jika tidak percaya silahkan search di halaman awal Google. Dan lihatlah ada berapa banyak konten yang memenuhi hasil pencarianmu itu.

Namun disini, saya tidak bermaksud membahas mengenai manfaat blog bagi kita semua. Seperti yang tertera pada judul tulisan ini "Blogger Musiman, Siapa Takut?". Jujur saya disini merupakan salah satu orang yang dengan PD-nya menyebut diri saya sebagai seorang blogger, namun hanya musiman. Dengan kata lain, saya tergolong kumat-kumatan dalam mengelola blog ini. Tentu saja, ada banyak faktor bahkan saya akan selalu punya lebih dari seribu alasan untuk itu. Seperti pada penulisan saya sebelumnya yang merupakan sebuah pengakuan saya dengan alasan klasik yang selalu mengusik.

Nah, apakah kamu pernah mendengar atau membaca ada sebuah blog yang di banned sama pihak Google lantaran berisi konten yang hampir 100 % copy paste. Disinilah sebenarnya maksud dari tulisan ini, bahwa blogger musiman ketika memiliki konten-konten yang orisinil tanpa copy paste nyatanya jauh lebih baik bukan. Meskipun secara konten hanya berisi hal-hal ringan, namun ketika itu benar-benar hasil karya sendiri tentu lebih baik, menjadi Blogger Musiman, Siapa Takut?. :))

Lantas bagaimana agar kita bisa terlepas dari budaya copy paste? disini saya akan mengutip tulisan dari akun twitter @anakblogger , kira-kira begini tulisannya: "blogger yang hebat adalah blogger yang menulis untuk manusia, bukan untuk mesin". Silahkan temen-temen maknai sendiri kalimat tersebut, pahami dan resapi dalam-dalam hehee. Meskipun demikian sebenarnya para blogger sama sekali tidak keberatan jika tulisannya di sadur oleh blogger lain, justru akan sangat senang. Karena dengan begitu artinya karya mereka bermanfaat, namun ingat bahwa saduran berbeda dengan hanya copy paste. Simak baik-baik beberapa poin berikut:

Pertama, buatlah blog dengan tema yang kamu sukai atau kuasai. Karena dengan begitu kamu tidak akan merasa kesulitan ketika akan menulis ataupun meng-update blog. Namun jika benar-benar ingin menjadi blooger profesional tidak sekedar menjadi blogger musiman seperti saya, maka ikutilah panduan yang ditulis oleh para master blog. Mulai dari tutorial sederhana sampai pada tingkatan tutorial paling sulit.

Kedua, karena dunia blog sangat dekat dengan kegiatan tulis-menulis tentu saja banyak-banyaklah membaca. Karena sejatinya apa yang kita tulis merupakan hasil dari apa yang otak kita rekam atau baca. Apapun itu bentuknya, sebaiknya membacalah.

Ketiga, jika pada saat tertentu kamu benar-benar mengalami kebuntuan yang luar biasa. Sampai-sampai kehilangan inspirasi untuk menulis apa, sadurlah tulisan orang lain dengan bahasa dan hasil pemahamanmu sendiri. Kalaupun harus copy paste, maka sertakanlah link yang langsung mengarah pada sumber pengambilan. Selain membahayakan blog kamu, hal tersebut juga sebagai cara kita dalam menghargai hasil karya orang lain. Dan tentu sebagai pembuktian bahwa seorang blogger juga memiliki etika yang sebaiknya kita ikuti.

Dari ketiga hal diatas, dapat kita kerucutkan bahwa sebenarnya yang mesti tertanam dalam diri seorang blogger yaitu etika menjadi blogger. Karena sebagai sesama blogger tentu kita sama-sama mengetahui dampak-dampak dari tindakan kita. Karena itu saya sarankan pilihlah topik-topik yang kamu kuasai dan sukai. Agar nantinya kita bisa asyik tanpa ada beban dalam mengelolanya, bukankah kita harus menjalani suatu dengan sepenuh hati agar lebih enjoy?.

Nah, setelah membaca tulisan ini apa kamu sekarang sepakat dengan judul tulisan ini. Tentang menjadi Blogger Musiman, Siapa Takut?. Atau kamu tetap dalam pendirianmu sebagai blogger yang menyediakan konten-konten copy paste yang berpri ke-mesin-an itu. Semua pilihan tentu ada ditangan pembaca sekalian, yang terpenting kamu tahu konsekuensinya. Terimakasih sudah berkenan bertandang ke blog dan membaca tulisan ini. Salam hangat selalu buat kalian yang selalu berkreatifitas tanpa batas, selamat berproses dan happy blogging.


7 comments:

  1. bener gan, blogger bisa jadi sarana buat belajar, kalau cuma copy paste gak dapet pelajaran apa2, trafic memang tinggi dari hasil copy paste, tapi dampak kebelakangnya yang gak enak

    nice post gan :3

    ReplyDelete
  2. "blogger yang hebat adalah blogger yang menulis untuk manusia, bukan untuk mesin" setuju banget sama kalimat ini.

    sebenarnya seorang blogger itu memang harus dituntut konsisten untuk nge-blog, tapi konsisten disini juga untuk mengisi blog nya dengan idenya sendiri, bukan dari hasil copy paste. gue juga heran sama orang yang tugasnya suka copy paste, menurut gue sih kegiatan copy paste itu juga sama aja dengan plagiat dan plagiat sama aja dengan mencuri.

    kalo gue sendiri sih sebagai blogger gue memilih genre yang personal blogger. karena dengan genre personal gue bisa mengisi blog gue dengan cerita dan pengalaman gue sendiri. yaa meskipun cerita dan pengalaman itu absurd, tapi seenggaknya kita tidak copy paste. mari kita hilangkan budaya copy paste

    btw salam kenal ya bro :)

    ReplyDelete
  3. Nice post :)

    Lebih baik seminggu sekali update blog content nya bagus, daripada tiap hari update tapi terkesan biasa aja. Betul? :D

    ReplyDelete
  4. @Sirajudin: iya gan, mari sama-sama belajar menghilangkan budaya kopy paste mulai dari diri kita sendiri :))

    ReplyDelete
  5. @Maz Reza: yups, ane setuju banget gan, kalo memang kita belum menguasai materi profesional sbg seorang blogger mending masuk dalam golongan personal aja. Salam kenal juga gan...mantap tuh dokumentasi pribadinya...:))

    ReplyDelete
  6. @Nhe: betul mbaknya, tetap menulis yang penting. Kpn saja, sukur-sukur bisa disiplin... betul?? :D

    ReplyDelete
  7. Siap, I'm not a robot! :)

    ReplyDelete