[Download
Cinta Di Dalam Gelas] Pada dasarnya ini merupakan dwilogi karya Andrea Hirata,
penulis tersohor itu. Sebelumnya tidak ada maksud apapun dari saya untuk
menyebarkan karya ini, selain untuk berbagi koleksi bacaan secara gratis. Harus
saya akui memang membaca dalam buku akan jauh lebih hidmat dari pada lewat PC
atau laptop. Tapi inilah ruang dimana kita bias mendapat banyak bahan bacaan
secara gratis. Selamat menikmati.
SEPERTI
dugaanku, jika hujan pertama jatuh tepat pada 23 Oktober, ia masih akan berinai-
rinai sampai Maret tahun berikutnya. Rinainya akan pudar menjelang pukul tiga
sore bersama redupnya alunan azan asar. Setelah itu, matahari kembali merekah. Cahaya
Tuhan, sebagian orang menyebutnya, yakni semburat sinar dari langit yang menerobos
celah awan-gemawan, tembus sampai ke bumi berupa batang-batang cahaya, sering
tampak pada sore nan megah itu. Jika ia menghantam ombak, bahkan angin tak
berani mendekat. Samudra mendidih. Yang kumaksud dengan sebagian orang itu
adalah para seniman-pelukis atau mereka yang jatuh hati pada fotografi, dengan
mata yang mampu melihat alam sebagai sebuah karya seni. Pukul empat sore,
tampak matahari perlahan melintas untuk menyelesaikan sisa edarnya di langit
bagian barat. Sejurus kemudian biru. Biru merajai angkasa.
Suatu warna
yang tak hanya dapat dipandang, tapi seakan dapat ditangkap, dapat dirasakan;
lembut, menyelinap ke dalam dada. Hanya sekejap, tak lebih dari dua menit, lalu
matahari menghamburkan lagi warna jingga yang bergelora.
Blue moment
begitu sebutan para seniman tadi untuk dua menit nan memukau itu. Mereka
cepat-cepat mengemasi kanvas, dudukan kamera, atau sekadar melamun, untuk
menyergap moment itu. Seratus dua puluh detik nan ajaib, angkasa yang biru
membuat seluruh alam berwarna biru. Batu-batu menjadi biru. Pohon kelapa menjadi biru, perahu, jalan
setapak, ilalang, gulma, burung-burung pipit semuanya membiru. Bahkan angin
menjadi biru. Para seniman itu terlempar ke dalam surga di dalam kepala mereka
sendiri. Konon, ujar cerdik cendikia, sangat sedikit tempat di muka bumi ini
yang memiliki blue moment. Namun, ia sering hadir di pantai-pantai indah di
pulau kecil kami---Belitong, di penghujung musim hujan, kalau sedang beruntung.
Setelah itu, abang sang sore: senja, datang dengan diam-diam, berjingkat-jingkat,
mengendap-endap.
Selengkapnya,
silahkan Download Buku Cinta DI Dalam Gelas dengan mengunjungi link Download
dibawah ini.
Sebagai
Catatan, agar tidak tersesat silahkan baca juga Panduan Downloadnya yaa. :))
#HappyBlogging
0 komentar:
Post a Comment