Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

24 September 2013

Benarkah Menulis Itu Susah?

Benarkah Menulis Itu Susah? Mari kita lihat dan teliti bersama, pertama tanyakan pada diri sendiri sudah berapa usia kita sekarang. Kemudian hitung, dari semenjak masih duduk dibangku Sekolah Dasar sudah berapa lama itu. Artinya kita sudah mlai berlath menulis sejak masih SD, sementara kita baru mengatakan sekarang kalau Menulis Itu Susah. Nampaknya itu kurang adil, sementara ada jenjang waktu yang cukup panjang bagi kita untuk belajar dan mencoba. Jika tidak percaya, silahkan hitung ada berapa ratus hari yang sudah kita lewati semenjak kita pertama kali belajar menulis.


Masih banyak yang menganggap bahwa menulis itu susah. Dan anehnya tidak mau berproses untuk belajar dan belajar. Percaya kah bahwa di dunia ini semuanya mudah? Kita sering kali menganggap sesuatu itu susah hanya karena kita tahu jarang yang melakukannya atau bahkan hanya karena kita belum pernah mencobanya.

Lalu benarkah menulis itu susah? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Kenapa bisa begitu? Karena masing-masing tulisan memiliki takaran dan bobot masing-masing. Misalnya, sebuah tulisan ilmiah dan tulisan cerita jelas keduanya berbeda. Kemudian dari masing-masing penulis juga berbeda anggapannya. Lihat saja, jika seorang novelis akan mengatakan bahwa menulis novel itu mudah, maka hal tersebut belum tentu berlaku bagi penulis ilmiah atau selain novel.

Disini penulis hanya ingin mengajak sekaligus meyakinkan kembali, bahwa segala sesuatu butuh dilatih. Artinya, yang perlu dilakukan yaitu dengan terus menulis dan menulis. Baca kembali lalu kembali menulis, dan tentu perkaya terus wacana dengan menerapkan kemantapan untuk terus membaca. Pada tulisan sebelumnya, penulis sudah memaparkan apa saja ritual yang mesti dilakukan sebelum menulis.

Sementara disini, penulis sekedar mengingatkan bahwa aktifitas menulis itu sungguhlah penting. Apa yang akan diingat orang lain tentang diri kita selain jasa dan hasil karya kita. Sejarah mencacat kehebatan orang-orang terhalu tentunya lewat hasil karya mereka, salah satunya yaitu tentang yang mereka tulis.

Nah, sekarang apakah kita akan menunda untuk menulis hanuya karena kita belum pernah mencobanya. Sementara kebenaran itu ada dan kita ketahui ketika ada salah. Sederhanya kita tahu kita akan benar karena ada yang pernah salah. So, lakukanlah. Mulai menulis dan menulis, lakukan seperti apa yang ingin kita lakukan, tulis apa yang ingin kita tulis. Seperti yang dilakukan penulis disini, sebenarnya penulis juga bukan sosok yang pantas dikatakan ahli. Namun disini penulis hanya berusaha untuk melatih diri dan kemampuan dalam hal menulis.

Selain itu, perkembangan teknologi juga semakin pesat yang dalam hal ini mampu dijadikan sebagai media pembelajaran dalam menulis. Misalkan internet, dengan segudang aplikasi yang ditawarkan tentu banyak sekali hal-hal baru yang bisa kita gunakan untuk melatih terus kemampuan menulis kita. Tidak hanya itu, jejaring sosial, forum, juga bisa kita gunakan sebagai ajang tanya jawab atau diskusi seputar apapun. So, sudah tidak ada lagi alasan kenapa kita tidak menulis kecuali rasa malas itu sendiri. Silahkan baca tulisan sebelumnya Agar Kita Tidak Malas Menulis atau Bagaimana Dalam Menulis Pada Buku Diary.
Selamat berproses dan selamat menulis. Salam Happy Blogging.





2 comments:

  1. menulis itu susah "pada kalimat pertama" :)

    ReplyDelete
  2. :) yang pasti menulis itu menyimpan rasa asyik tersendiri bang...
    eh terimakasih sudah mampir, monggo disruput dulu kopinya... xixixixi

    ReplyDelete