Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

12 January 2014

Selamat Datang 2014, Lebih Hati-hati Dalam Melangkah


Selamat datang 2014, lebih hati-hati dalam melangkah. Barangkali inilah ultimatum yang paling tepat di tahun ini. Selain banyak kalangan yang menyebutnya bahwa tahun ini merupakan tahun politik, setidaknya inilah ultimatum yang sekiranya tepat juga untuk pribadi kita masing-masing. Tentu saja, menjadi sebuah harapan setiap orang bahwa tahun baru merupakan saat dimana sebuah awal yang baru pula. Tidak lain untuk menjadikan diri kita menjadi lebih baik lagi, termasuk agar kita lebih berhati-hati dalam melangkah. Setidaknya disana ada harapan yang tersirat dengan jelas, agar nantinya tidak terjatuh pada lubang yang sama.

Melihat semakin maraknya media mengkampanyekan bahwa tahun 2014 ini merupakan tahun politik, mengingat akan terselenggaranya pesta demokrasi terbesar di Indonesia pada April nanti. Karena hal itulah mari kita haturkan bersama selamat datang 2014 dan semoga kita bisa semakin berhati-hati dalam melangkah. Jalanan sudah kian semarak dengan baliho-baliho para caleg dari berbagai partai, lembaga survey juga semakin gencar mempublikasikan calon presiden ini itu. Dan tentu saja manuver-manuver politik dari berbagai partai politik akan melancarkan serangan untuk kememnangan partai mereka.

Terlepas dari itu semua, tentu saja kita sebagai masyarakat Indonesia juga mengharapkan sebuah perubahan yang tentunya signifikan untuk kemajuan Republik ini. Karena itu, dari awal disini ditegaskan agar kita bisa lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan. Hal yang patut kita garis bawahi adalah demi kemajuan Republik ini agar semakin lebih baik lagi dan lagi.

Maka, alangkah bijak dan cerdasnya ketika kita bisa ikut andil dalam menentukan nasib bangsa selama lima tahun ke depan. Dengan apa? tentu saja dengan ikut mensukseskan pemilu, yaitu menjadi pemilih yang cerdas. Bagaimana caranya? sederhana saja, dengan kita menggunakan hak pilih kita sebagai warga Negara dan yang lebih penting lagi lakukan pemangkasan budaya terhadap politik uang. Karena disanalah sebuah awal, sebuah titik nol dalam upaya melakukan hal-hal yang benar-benar demi bangsa, bukan demi uang ataupun segelintir golongan saja.

Dengan begitu, kita akan ikut andil dalam upaya perubahan yang terjadi untuk republik ini. Ingat, menggunakan hak pilih dengan cerdas bukan melakukan gerakan golput. Meskipun demikian, kita sebagai masyarakat juga perlu dan harus ikut mengawasi jalannya pemilu agar terlaksana dengan sejujur-jujurnya. Bukankah ini bangsa kita semua? republik yang kita harapkan penuh dengan kemakmuran masyarakatnya. Tentu saja, kita mestinya ikut menentukan nasib bangsa ke depannya.

Lebih berhati-hati dalam melangkah, pasalnya manuver-manuver politik yang dilancarkan oleh berbagai parpol pastilah sangat masif. Salah satunya adalah dengan menggunakan media sebagai jembatan untuk meningkatkan citra-citra baik. Maka jangan sampai kita terjebak disana, kita harus mampu keuar dari lingkaran setan dan melihat secara objektif. Bukan semata-mata mengamini citra yang dibangun oleh berbagai media atau apapun jembatannya.

Mari bangkitlah Indonesiaku, majulah nusantaraku. Tentu saja kita yang mengawali, dengan berbagai hal yang memiliki nilai-nilai positif dan membangun bangsa agar lebih baik. Pasti ada banyak masyarakat cerdas, agar nantinya tidak melulu menjadi bulan-bulanan bualan para caleg yang tidak bertanggung jawab. Kita yang jelas akan melakukan perubahan itu, melakukan gerakan-gerakan cerdas dalam menyuarakan aspirasi kita. Semuanya demi Indonesia agar lebih baik, demi kebangkitan republik ini menuju kesejahteraan, demi kemerdekaan bangsa ini yang seutuh-utuhnya. Merdekaa!!!!



2 comments:

  1. 2014 saya akan tetap menggunakan hak pilih saya dan anti golput :p

    ReplyDelete
  2. Bener itu mbak titis, kalo golput nanti malah hak pilih kita digunakan oleh oknum-oknum gak bertanggung jawab. Merdekaaa!!!!

    ReplyDelete