Belajar Menulis, dokumentasi pemikiran perjalanan hidup.

15 January 2014

Antara Politik, Taktik dan Intrik



Antara Politik, Taktik dan Intrik. Tiga hal yang menurut kitab kopi sedikit banyaknya saling bersinggungan, mengingat ketiga hal tersebut secara hubungan saling memiliki keterkaitan satu sama lain. Bahkan secara makna yang tersirat hampir-hampir memiliki kesamaan, meskipun tidak secara tekstual. Namun demikian, ketiga hal tersebut sedikit banyaknya sama-sama melalui proses pembelajaran. Setidaknya begitu yang terkandung dalam kitab kopi, sebuah kitab yang memiliki ayat-ayat diantara langit. Karena isi dari kitab kopi sesungguhnya ada pada lingkaran yang menikmati kopi itu sendiri.

Antara politik, taktik dan intrik, secara pemikiran yang jentik ketiga hal ini tentu saja sangat menggelitik. Bagaimana tidak, saat ini dalam percaturan politik tentu saja ada banyak taktik. Tidak ketinggalan juga tradisi saling melakukan intrik-intrik yang dilakukan ketika tujuan dari politik tersebut kurang mulus ataupun akibat dari taktik yang barangkali sudah keburu kebaca.

Secara umum dan kesadaran kita sebagai manusia yang berpikir, tentu saja kita sama-sama tahu bahwa setiap hal pasti memiliki sisi positif maupun negatif. Dua hal tersebut ibarat dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan. Namun baik dari segi positif maupun negatifnya, yang terpenting sesungguhnya adalah penyikapan dan cara pandang kita. Tentu hal itu berlaku ketika kita memang menempatkan diri kita sebagai manusia-manusia yang berpikir.

Dalam hal ini, perlu adanya kedewasaan yang benar-benar mampu menjadi penetralisir sebuah opini maupun pandangan tersebut. Artinya ketika kita melihat sisi negatif dari suatu hal, kita perlu memunculkan kedewasaan kita sebagai manusia yang berpikir agar bisa merubahnya menjadi lebih baik. Dengan begitu nantinya akan mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan meminimalisir konflik. Hal tersebut juga bukan semerta-merta menjadikan diri kita sebagai pribadi anti-kritik, ataupun menjadikannya sebagai pembenaran tanpa di imbangi dengan hal-hal positif.

Sederhanya, antara politik, taktik dan intrik perlu adanya keselarasan. Dimana dari ketiga hal tersebut sama-sama digunakan untuk mencapai tujuan yang baik. Agar nantinya benar-benar terjadi sebuah proses pembelajaran hidup yang seimbang atau bisa juga dikatakan sebagai sebuah proses dialektika yang pas.

Karena pada dasarnya, keselarasan dalam hidup itu sangatlah penting. Terlebih kita dalam posisi manusia sebagai makhluk sosial yang selalu identik dengan kehidupan bersama. Disinilah pentingnya sebuah penyelarasan itu, dan tentu saja sebuah upaya-upaya signifikan yang dilakukan dalam meraih suatu tujuan.

Lalu dimana sebuah proses penyelarasan antara politik, taktik dan intrik itu meski kita selaraskan? seperti dikatakan di awal, bahwa ketiganya merupakan komponen yang memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Maka disanalah semuanya meski diselaraskan, yakni dimana suatu tujuan bersama mampu diakomodir oleh ketiga hal tersebut. Yakni sebagai proses menentukan langkah-langkah guna mencapai tujuan dan juga sebagai wadah evaluasi bersama dalam memonitoring tindakan-tindakan yang sudah dilalui. Dan yang pasti selalu dikembalikan pada tujuan bersama, maka disanalah dinamika itu ada secara nyata.

So, mari saling gandeng satu sama lain. Dengan tidak melepaskan ketiga komponen diatas, dan pahamilah serta tegaskanlah bahwa dialektika kehidupan itu terlahir dari adanya sisi berbeda yaitu positif dan negatif. Karena dengan itulah sebuah proses pembelajaran menuju arah yang lebih baik secara berkelanjutan itu ada dan tercipta. Salam!!!



2 comments:

  1. di dalam politik pasti ada taktik dan banyak intrik :D yg benar kadang jadi salah, yg salah dibenarkan
    salam

    ReplyDelete
  2. hheee iya bang begitulah, mana kawan mana lawan, kadang kawan berubah jadi lawan dan sebaliknya... salam bang ari...

    ReplyDelete